Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Sukses Genjot Infrastruktur, Jokowi-JK Juga Diharap Dorong Penegakan Hukum-HAM

Kompas.com - 20/10/2016, 22:33 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, mengapresiasi dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Menurut Ray, pembangunan infrastruktur tampak jelas terlihat selama dua tahun pasangan ini memimpin Indonesia.

"Saya melihat kasat mata perbaikan infrastruktur, bandara-bandara makin bagus," ujar Ray dalam diskusi di bilangan Matraman, Jakarta Timur, Kamis (20/10/2016).

Selain itu, sejumlah proyek terus didorong. Meski demikian, Ray belum tahu ke depannya akan tetap berjalan seperti saat ini atau justru terhenti.

Meski demikian, Ray menilai sejak awal kepemimpinan Jokowi-JK hingga saat ini patut diapresiasi.

"Seperti TransPapua, TransSulawesi, TransKalimantan, misalnya. Kemampuan fundamental Jokowi," kata dia.

Penilaian positif termasuk juga berkat kemauan kuat pemerintah untuk menyamakan harga bensin antara di Ibu Kota dan di Papua.

"Kalau itu semua saya sendiri appreciate," kata dia.

Meski begitu, Ray juga berharap agar pembangunan infrastruktur ke depannya diiringi dengan pembenahan pada soal penghormatan hukum dan HAM.

Menurut Ray, selama dua tahun memimpin, perhatian Jokowi-JK masih minim pada aspek hukum dan HAM.

Ray menyebutkan, isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) masih kuat terasa. Hal itu semakin terlihat menjelang pelaksaan Pilkada.

Upaya Jokowi-JK menyelesaikan sejumlah masalah HAM yang melibatkan pemerintah, juga dinilai belum tampak nyata.

"Secara umum, ada kesan penurunan dalam sektor penghormatan hak asasi manusia. Termasuk di dalamnya makin derasnya isu SARA dalam pelaksanaan pilkada, khususnya di Jakarta," kata dia.

"Mengapa itu tidak terjadi, karena Presiden kurang perhatian pada aspek politik HAM dan hukum," tambah dia.

Kompas TV Jelang 2 Tahun Jokowi-JK, Pemberantasan Pungli Mencuat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com