Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Fokuskan Pencegahan Korupsi pada Sektor Bisnis

Kompas.com - 17/10/2016, 12:54 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan fokus pada pencegahan tindak pidana korupsi di sektor bisnis.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, saat ini banyak pelaku bisnis terseret tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh penyelenggara negara maupun penegak hukum.

Berdasarkan data penanganan perkara KPK, setidaknya ada 146 pelaku korupsi berasal dari sektor bisnis.

"Banyak kasus korupsi melibatkan dunia usaha. Setidaknya 80 persen ke atas korupsi di Indonesia melibatkan dunia usaha dan 90 persen korupsi di daerah melibatkan pengadaan barang dan jasa," ujar Alex, dalam acara peluncuran Gerakan Pembangunan Integritas Bisnis, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Senin (17/9/2016).

Menurut Alex, banyaknya pelaku usaha yang terjerat korupsi karena sulitnya birokrasi di pemerintahan.

Mereka harus memberikan 'uang pelicin' kepada penyelenggara negara agar proyeknya berjalan mulus.

"Ada banyak pengusaha yang terpaksa memberikan uang ke penyelenggara negara agar proyeknya lancar," ujar Alex.

Demi memutus mata rantai korupsi tersebut, KPK akan mendorong dunia bisnis melakukan kegiatannya secara berintegritas dan profesional. 

Hal ini dilakukan dengan membentuk program pencegahan bertajuk Gerakan Pembangunan Integritas Bisnis.

"Kami ingin mendorong dunia bisnis agar melakukan kegiatannya secara berintegritas dan profesional," ujar Alex.

Menurut Alex, gerakan berslogan 'Profit' atau Profesional Berintegritas tersebut akan mengikat sektor bisnis, regulator, dan penegak hukum pada komitmen anti-korupsi.

Komitmen tersebut dilakukan dengan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, menghapus praktik pemberian suap, serta melaporkan, dan mendorong upaya penindakan pungutan liar (pungli).

Selain itu, KPK juga akan mendorong komitmen pelaku usaha untuk membangun panduan praktik bisnis berintegritas.

Pasalnya, saat ini sistem kepatuhan berusaha yang diterapkan pelaku bisnis terbilang rendah.

"Karena itu KPK secara konsisten mendorong komitmen pihak swasta untuk membangun panduan praktik bisnis berintegritas," tutur Alex.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com