Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Janji Penuhi Permintaan Ibu Negara soal Beasiswa Guru PAUD

Kompas.com - 29/09/2016, 15:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi berjanji akan memenuhi instruksi Ibu Negara Iriana Widodo untuk memperhatikan nasib guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

"Pesan Ibu Negara sangat penting. Tahun depan kami akan memenuhi permintaan Ibu Negara," ujar Muhadjir di Sasana Langen Budoyo, TMII, Jakarta Timur, Kamis (29/9/2016).

Sebelumnya, Iriana meminta Mendikbud memperhatikan guru PAUD se-Indonesia.

Ibu Negara meminta guru-guru PAUD diberikan beasiswa supaya kompetensinya meningkat. Muhadjir mengatakan, kurikulum untuk pendidik PAUD telah siap diimplementasikan.

Kini, Direktorat Jenderal PAUD dan Bimbingan Masyarakat di bawah kementeriannya hanya tengah merapikan kurikulum itu.

Nantinya, kurikulum itu akan diberikan ke pendidik PAUD melalui proses kursus yang panjang.

"Sudah kami rancang dengan melaksanakan semacam kursus jangka panjang untuk guru-guru PAUD demi mengejar ketertinggalan mereka," ujar Muhadjir.

Kualitas pendidik PAUD di Indonesia, sebut Muhadjir, cukup memprihatinkan.

Sebab, 90 persen pendidik PAUD di Indonesia hanyalah tamatan SMP dan SMA.

Jika ada pendidik PAUD yang lulusan sarjana, banyak pula di antara mereka yang merupakan sarjana ekonomi atau bidang ilmu yang lainnya.

Padahal, anggaran kementeriannya tahun 2016 untuk PAUD terbilang tinggi, yakni Rp 135 miliar setelah dipotong dari Rp 190 miliar.

"Tapi kita ada DAK (Dana Alokasi Khusus) sebesar Rp 2,28 triliun. Jadi lumayan cukup itu," ujar Muhadjir.

Permintaan Iriana agar Mendikbud memperhatikan nasib guru PAUD diungkapkannya dalam acara penganugerahan PAUD tingkat Nasional di TMII, Jakarta Timur, Kamis pagi.

"Saya minta guru-guru PAUD diperhatikan. Kalau bisa dapat beasiswa, Pak Menteri," ujar Iriana.

(Baca: Iriana Minta Mendikbud Beri Beasiswa kepada Pendidik PAUD)

"Setuju enggak Bu?" seru Iriana.

"Setuju," para tamu menjawab kompak. Pernyataan Iriana mendapat tepuk tangan meriah dari para tamu yang hadir.

Mereka yang juga tenaga didik PAUD se-Indonesia itu juga bersorak sorai. "Mohon Pak Menteri harapan saya ini dapat terlaksana demi anak-anak kita menjadi pintar," ujar Iriana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com