Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iriana Minta Mendikbud Beri Beasiswa kepada Pendidik PAUD

Kompas.com - 29/09/2016, 12:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu Negara Iriana Widodo meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi memperhatikan tenaga pendidik PAUD di Indonesia.

"Saya minta guru-guru PAUD diperhatikan. Kalau bisa dapat beasiswa, Pak Menteri," ujar Iriana dalam acara penganugerahan PAUD tingkat Nasional di TMII, Jakarta Timur, Kamis (29/92016).

"Setuju enggak Bu?" seru Iriana.

"Setuju," para tamu menjawab kompak.

Pernyataan Iriana mendapat tepuk tangan meriah dari para tamu yang hadir. Mereka yang juga tenaga didik PAUD se-Indonesia itu juga bersorak-sorai.

"Mohon Pak Menteri harapan saya ini dapat terlaksana demi anak-anak kita menjadi pintar," ujar Iriana.

Muhadjir yang turut hadir di dalam acara itu pun tampak mengangguk-anggukkan kepalanya. Dalam kesempatan itu, Iriana sekaligus mengapresiasi sejumlah pihak yang mendapat penghargaan dalam acara itu.

"Saya bangga sekali. Karena tidak mudah loh untuk mendapatkan anugerah ini. Ada seleksi dari kecamatan, kabupaten, dan provinsi," ujar Iriana.

Dalam acara itu, Ibu Negara memberikan penghargaan kepada 15 bunda PAUD tingkat provinsi, 31 bunda PAUD tingkat kabupaten/kota dan 10 bunda PAUD tingkat desa. Mereka adalah bunda PAUD berprestasi.

Penghargaan juga diberikan kepada 10 bunda PAUD yang bertugas di tempat-tempat kategori sulit, seperti di desa terpencil dan kota padat penduduk, serta 60 peserta didik PAUD berprestasi di seluruh Indonesia.

Selain itu, sebanyak 27 guru berprestasi, 13 pemenang lomba cerita rakyat, dan 18 pemenang pengarang lagu anak juga mendapatkan anugerah dari Ibu Negara.

Dalam acara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi juga hadir untuk memberikan laporan proses penganugerahan tersebut.

Kompas TV Pentingnya Pendidikan Keluarga bagi Prestasi Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com