Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Berkompetisi di Pilkada DKI, Sylviana Murni Merasa Hubungannya dengan Ahok Tetap "Mesra"

Kompas.com - 29/09/2016, 09:04 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Meski menjadi rival pada Pilkada DKI Jakarta, bakal calon wakil gubernur Sylviana Murni mengaku, tetap menjalin hubungan dan komunikasi dengan calon gubernur petahana, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

Sebelum menjadi cawagub, Sylviana merupakan Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Budaya.

“Ooo mesra, mesra banget,” kata Sylviana, usai menghadiri HUT ke-50 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Hotel Bidakara, Rabu (28/9/2016) malam.

Sylviana merupakan salah satu kader KAHMI. Selain dia, calon gubernur DKI Jakarta lainnya, Anies Baswedan, juga terlihat hadir.

Kehadiran keduanya rupanya sempat mendapat perhatian khusus dari Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang merupakan sesepuh KAHMI.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu bahkan memuji keduanya, dan mengibaratkan mereka layaknya pemain single dalam ajang olahraga.

Sebab, kata dia, tanpa ada komunikasi terlebih dahulu dengan sesepuh KAHMI lainnya, mereka mengambil keputusan untuk maju di Pilkada DKI.

Kendati demikian, Kalla tak mempersoalkan dan berharap agar salah satu dari mereka lolos jadi DKI-1.

Sementara itu, mendapat perhatian khusus dari Kalla, Sylviana menanggapi santai.

“Artinya HMI dapat amanah dan itu kita harus lakukan dan istiqomah. Enggak usah dipermasalahkan,” ujarnya.

Menghadapi Pilkada DKI, Sylviana mengaku, telah mengingatkan tim suksesnya untuk tidak berlebihan saat berkampanye.

“Jalani secara alamiah saja, enggak ada perekayasaan, enggak ada pencitraan. Biasa saja,”kata dia.

Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung Februari 2017 mendatang, berbarengan dengan 101 pilkada di daerah lain.

Ada tiga calon yang akan bertarung yaitu pasangan petahana Basuki Tjahja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Pasangan Ahok-Djarot diusung empat parpol yaitu PDI Perjuangan, Nasdem, Hanura dan Golkar dengan 52 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Sedangkan, pasangan Agus-Sylviana juga diusung empat parpol yakni Demokrat, PKB, PPP dan PAN dengan capaian 28 kursi di DPRD.

Adapun pasangan Anies-Sandiaga diusung oleh dua parpol yakni Gerindra dan PKS dengan 26 kursi di DPRD.

Kompas TV Adu Strategi Calon Gubernur DKI Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com