Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusungan Agus-Sylviana Dinilai Tak lewat Prosedur Internal Partai

Kompas.com - 23/09/2016, 16:08 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, menilai, pengusungan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur tidak melalui prosedur internal partai yang tergabung dalam poros Cikeas.

Selain oleh Partai Demokrat, Agus-Sylviana diusung oleh tiga partai lain, yaitu Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Kebangkitan Bangsa.

"Tidak ada prosedur internal pada keempat partai dalam menentukan cagub dan cawagub," kata Lucius dalam keterangan tertulis, Jumat (23/9/2016).

Lucius memahami adanya hak prerogatif ketua umum partai dalam menentukan keputusan pengusungan kepala daerah.

Hal itu, kata dia, telah menjadi gejala umum di semua partai. Meski demikian, Lucius menuturkan, partai lain masih memperhalus keputusan ketua umum dengan memunculkan beberapa nama ke publik saat proses penjaringan.

(Baca: Nama Agus Harimurti Yudhoyono Sudah Lama Disimulasikan sebagai Cagub)

Partai Demokrat sebelumnya menyebut delapan nama yang masuk dalam radar penjaringan.

Kedelapannya adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra; pengusaha Sandiaga Uno; politisi Partai Keadilan Sejahtera, Muhammad Idrus; politisi Biem Benyamin; politisi Partai Persatuan Pembangunan, Abraham Lunggana; politisi Hasnaeni; pensiunan Polri, Beny Mokalu; dan jurnalis Teguh Santosa.

Selain mereka, beberapa nama tokoh baru, seperti Budi Waseso (Kepala Badan Narkotika Nasional), Rizal Ramli (mantan Menko Kemaritiman dan SDM), dan Anies Baswedan (mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), juga masuk dalam pembahasan.

Tak ada nama Agus ataupun Sylviana. Ketiga partai lainnnya juga tidak menyebut dua nama yang kini telah resmi mereka dukung tersebut.

"Manuver hanya terbatas pada elite, dan elite-elite itu atas nama partai mendeklarasikan dukungan setelah dalam sekejap memutuskan calon yang akan diusung," ucap Lucius.

Menurut Lucius, tidak ada penjelasan lain dari proses yang singkat selain kecenderungan transaksional antara Demokrat yang diwakili SBY dan elite tiga parpol lainnya.

Sebelumnya, Poros Cikeas memutuskan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur yang disampaikan pada Jumat (23/9/2016) dini hari di kediaman SBY, Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Kompas TV Maju DKI 1, Agus Yudhoyono Akhiri Karir Militer

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com