JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei memerintahkan jajarannya membangun sekolah darurat untuk kegiatan belajar siswa yang terdampak banjir bandang di Garut.
Hal tersebut dia katakan saat menggelar saat rapat koordinasi di Posko Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang Garut pada Rabu malam (21/9/2016).
"Perlu diadakan tempat darurat untuk sekolah,” ujar Willem, dikutip melalui keterangan tertulis BNPB, Kamis (22/9/2016).
Banjir bandang di Garut pada Senin (20/9/2016) lalu telah menghancurkan sejumlah sekolah.
Data Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menyebutkan 11 sekolah dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas terdampak banjir.
(Baca: Cerita Korban Selamat dari Gelombang Banjir Setinggi 10 Meter di Garut)
Sekolah pada hari pertama pascabencana diliburkan, sementara pada hari kedua dilakukan pemanfaatan gedung secara bersama-sama.
Pendidikan, kata Willem, merupakan salah satu prioritas dalam penanganan darurat pascabanjir bandang.
"BNPB pun telah mengirimkan bantuan pakaian sekolah kepada anak-anak yang terdampak banjir bandang," kata Willem.
Dua sekolah yang rusak parah yaitu SDN Sukaratu 1 Banyuresmi dan SMP PGRI.
Sementara itu, sekolah-sekolah yang lain masih tetap menggunakan sekolah masing-masing.
Data Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menyebutkan perkiraan kerugian mencapai Rp 1,4 miliar.
Berikut ini sekolah-sekolah yang terdampak banjir bandang Garut.
1. SD IT Muhammadiyah Tarogong Kidul
2. SDN Sukaratu 1 Banyuresmi
3. SMP Negeri 2 Banyuresmi
4. SMP Negeri 3 Tarogong Kidul
5. SMP Negeri 5 Tarogong Kidul
6. SMP Negeri 2 Samarang
7. SMP Negeri 3 Cisurupan
8. SMP Qurota Ayun Samarang
9. SMP PGRI Garut
10. SMP Negeri 1 Pasirwangi
11. SMA PGRI Garut
Di samping pendidikan, Posko Tanggap Darurat fokus pada pencarian dan penyelamatan korban yang masih hilang serta pelayanan kebutuhan dasar bagi 433 jiwa pengungsi.
Banjir bandang Garut dipicu hujan dengan intensitas tinggi di daerah hulu pada Senin lalu (20/9) sekitar pukul 22.00 WIB.
(Baca: Risma Kirim Satu Truk Bantuan untuk Korban Bencana Banjir Garut)
Banjir bandang terlebih dulu melanda Desa Mulya Sari, Kecamatan Bayongbong dan berlanjut ke Kecamatan Tarongong Kidul, Garut Kota hingga Cibatu.
Daerah yang paling parah terlanda banjir bandang adalah Desa Haurpanggung Kelurahan Sukakarya Kecamatan Tarogong Kidul dan Kelurahan Sukamentri dan Kelurahan Paminggit Kecamatan Garut Kota.