Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitera Tersangka Kasus Suap-Gratifikasi Punya Rumah Sakit hingga Kapal Tangkap Ikan

Kompas.com - 10/09/2016, 11:28 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara Rohadi diketahui memiliki aset dalam jumlah yang cukup besar.

Rohadi yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap, gratifikasi, dan pencucian uang ternyata memiliki rumah sakit dan empat kapal nelayan di Indramayu.

"Yang saya ketahui, Pak Rohadi punya kapal yang disewakan dan juga punya beberapa kendaraan yang disewakan," ujar pengacara Rohadi, Hendra Hendriansyah, saat ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (9/9/2016).

Menurut Hendra, beberapa kapal dan kendaraan milik Rohadi awalnya hanya sedikit. Namun, usahanya terus berkembang sehingga jumlah asetnya semakin bertambah.

Rohadi juga membangun rumah sakit di Indramayu. Menurut Hendra, rumah sakit tersebut sebenarnya masih dalam tahap renovasi dan penambahan fasilitas kesehatan.

"Rumah sakit kan ada klasifikasinya, yang saya tahu memang ada beberapa persyaratan yang belum lengkap. Tapi, pengobatan bersifat berobat jalan sudah ada, dokternya ada, izin sementara juga sudah ada," kata Hendra.

Meski demikian, Hendra mengatakan, aset-aset tersebut belum bisa dipastikan bahwa semuanya berasal dari tindak pidana korupsi.

Hal tersebut harus dibuktikan lebih dulu oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebelumnya, KPK menyita satu unit ambulans milik Rohadi. Penyitaan dilakukan setelah penyidik KPK melakukan penggeledahan di dua tempat terkait kasus gratifikasi dan pencucian uang yang diduga dilakukan Rohadi.

Selain itu, penyidik KPK juga menyita satu mobil Mitsubishi Pajero Sport dan satu mobil Toyota Yaris milik Rohadi, yang diduga berasal dari hasil kejahatan.

Kompas TV Tersangka Rohadi Ajukan Gugatan ke KPK

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com