Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unand Rencanakan Beri Gelar Doktor Kehormatan untuk Wapres Kalla

Kompas.com - 22/08/2016, 21:33 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat berencana memberikan penghargaan Doktor Kehormatan kepada Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla sebagai apresiasi atas prestasinya.

"Rencana telah disampaikan promotor kepada pimpinan Unand, dan akan diselenggarakan bulan depan," kata Kepala Humas Unand Eriyanty, di Padang, Senin (22/8/2016).

Eriyanty menyebutkan, terdapat tiga tokoh promotor yang mengusulkan Jusuf Kalla untuk menjadi Doktor Kehormatan.

Ketiga tokoh tersebut yakni Prof Saldi Isra, Prof Todung Mulya Lubis, dan Prof Elwi Danil yang semuanya ahli hukum.

"Melanjutkan promotor tersebut, terdapat alasan kepantasan Kalla menerima Doktor Kehormatan Unand," kata dia lagi.

Dia menyebutkan alasan pertama yakni kesuksesan dalam bidang usaha dan industri serta politik, termasuk keberhasilan menjadi wakil presiden dengan presiden yang berbeda.

Terkhusus untuk bidang hukum promotor menilai, pertama JK berperan dalam Pembentukan Ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan, serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan RI.

Dapat dikatakan melalui usulan dari inisiatif Kalla, otonomi daerah resmi diberlakukan dan memberikan perubahan di daerah.

Alasan kedua, Kalla dinilai sukses memediasi perdamaian di Aceh, Ambon, dan Poso, sehingga telah menjadi inspirasi banyak pemimpin dalam membina masyarakatnya untuk hidup damai, tak terkecuali di Sumbar.

Kemudian pertimbangan ketiga adalah Perundingan Helsinki dan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

Keempat, membumikan Desentralisasi Asimetris demi Meneguhkan NKRI.

Selain itu masih banyak peranan Kalla yang dinilai menginspirasi banyak pemimpin nasional, seperti tanggap cepat penanggulangan bencana dan memajukan kepemudaan nasional.

"Selain itu memiliki peranan sebagai Sumando atau suami orang Minangkabau menjadikan penghargaan ini akan terasa lengkap," ujar Eriyanty.

Menurut rencana, Wapres Kalla akan dikukuhkan sebagai Doktor Kehormatan Unand ini pada 5 September 2016 di Padang.

Salah satu mahasiswa Unand Amir Syarifudin mengapresiasi pengangkatan Kalla sebagai Doktor Kehormatan Unand.

Menurut Amir, pengangkatan itu dinilai pantas karena ketokohannya mampu menginspirasi generasi muda.

"Sulit mencari pimpinan yang lihai berpolitik, raja dalam industri dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi seperti JK," ujarnya.

(MR Denya Utama/ant)

Kompas TV Wapres JK Minta Calon Aparat Jadi Teladan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com