Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Duga Dua WNI Berhasil Kabur karena Abu Sayyaf Sering Pindah Tempat

Kompas.com - 19/08/2016, 18:35 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Dua anak buah kapal tunda Charles 001 berhasil melarikan diri dari kelompok bersenjata yang menyandera mereka di Filipina.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menduga, keberhasilan itu tidak terlepas dari kebiasaan para penyandera yang tidak menetap di satu wilayah untuk menghindari penangkapan oleh aparat setempat.

"Jadi mungkin dalam waktu berpindah-pindah itu, tentu ada peluang. Barangkali untuk menghindar atau lari atau apapun ya," kata Kalla di Kantor Wapres, Jumat (19/8/2016).

Kedua ABK itu adalah Ismail Tiro dan Muhammad Sofyan, yang sebelumnya telah ditawan lebih dari sebulan terakhir. Keduanya berhasil melarikan diri dengan selamat dan kini berada dalam perlindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia Manila di Filipina.

Meski begitu, Kalla mengaku, belum mengetahui secara pasti bagaimana kronologi keduanya berhasil kabur. Ia berharap, agar keduanya dapat segera diterbangkan ke Tanah Air.

"Nanti kita tunggu setelah dua orang ini kembali ke Indonesia," ujarnya.

Kalla menambahkan, Pemerintah Filipina telah menggelar operasi militer di lokasi yang diperkirakan menjadi sarang persembunyian para penyandera. Ia pun berharap, agar operasi militer yang dilakukan dapat lebih intensif.

"Kita harap bahwa yang lainnya juga bisa dibebaskan dengan baik, dengan cara ya mungkin operasi militer Filipina di sana atau pun dengan cara yang tentu kita harapkan dari Pemerintah Filipina," ujarnya.

Ismail dan Sofyan hingga kini masih di KBRI Manila untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

Kepala Sub Direktur Pengawasan Kekonseleran Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Krishna Djelani, mengaku belum bisa memastikan kapan keduanya pulang.

Namun, Krishna menjamin Kemenlu segera memulangkan keduanya ke Tanah Air setelah segala urusan selesai.

"Kami juga masih berupaya terus membebaskan lima sandera lainnya. Dimana mereka terbagi dua kelompok yakni kelompok 4 dan kelompok 3 sandera. Dua orang yang lolos ini berada di kelompok 4. Tapi kami upayakan sisanya dibebaskan," kata Krishna di Makassar, Jumat (19/8/2016).

Ada pun upaya pembebasan sandera lainnya yakni dengan melakukan negosiasi. Kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan untuk para sandera yang tersisa.

"Kelompok 4 diminta tebusan sebesar 20 juta ringgit sedangkan kelompok 3 diminta tebusan sebesar 150 juta peso. Pihak perusahaan didampingi oleh pemerintah kemudian melakukan negosiasi dan terakhir mereka meminta 150 juta peso untuk semuanya. Tapi kami masih terus melakukan negosiasi," ucapnya.

Kompas TV 2 ABK Korban Sandera dalam Kondisi Sehat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com