Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Angkasa Pura II Jangan Banggakan Sesuatu yang Rapuh"

Kompas.com - 17/08/2016, 13:39 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi V Roem Kono mengatakan, kejadian di Terminal 3 Bandara Soerkarno-Hatta beberapa hari lalu telah diprediksi sebelumnya.

Sebab, bandara tersebut seakan dipaksa dioperasikan saat persiapan terlihat belum matang.

Terlebih, mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sebelumnya juga sempat menyatakan bandara tersebut belum dapat dioperasikan karena masih ada yang belum diselesaikan.

Kebanggaan atas Terminal 3 pun mejadi gugur akibat masalah-masalah yang terjadi di sana.

"Pengelola, terutama Angkasa Pura II, jangan banggakan sesuatu yang rapuh. Itu sangat memalukan," kata Roem di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (17/8/2016).

Ia pun berharap banjir dan masalah-masalah lainnya tak terjadi lagi di Terminal 3 New Soekarno Hatta.

Bahkan, untuk mendalami penyebab terjadinya banjir serta menanyakan hal-hal terkait lainnya, Komisi V berencana memangil Kementerian Perhubungan dan AP II

"Kalau baniir sekitar situ enggak apa-apa. Tapi ini masuk ke dalam terminal. Ini yang jadi masalah," ucap Roem.

"Kemarin sudah saya tinjau juga memang perlu suatu kesempurnaan, jangan dipaksakan," kata Politisi Partai Golkar itu.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan akan melakukan survei-survei terkait dengan masalah-masalah yang terjadi di Terminal 3 Bandara Soerkarno-Hatta.

(Baca: Menhub Akan Lakukan Survei untuk Cari Tahu Kekurangan Terminal 3)

"Satu pesan dari Wakil Presiden, lakukanlah survei dari bandara ini dari bulan ke bulan, artinya bulan ini lakukan survei satu bulan kemudian lakukan survei, apa yang kurang dari masyarakat," ujar Budi Karya, Senin (15/8/2016).

"Dengan dasar survei tadi kami bisa mengkur apa saja yang lakukan perbaikan, seperti diketahui Terminal 3 Angkasa Pura II kan akan full operation pada Maret 2017," tutur mantan Direktur Utama AP II itu.

Kompas TV Terminal 3 Bandara Soetta Tergenang Air
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com