JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Gabungan terkait testimoni Freddy Budiman, Hendardi, mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan sejumlah informasi tambahan terkait pertemuan Freddy dengan Koordinator Komisi Nasional Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar.
Hasil itu didapat usai pemeriksaan para saksi yang mengetahui pertemuan itu di Nusakambangan.
"Kami minta keterangan apakah informasi yang diberikan Haris memang seperti itu atau ada yang terlewat," kata Hendardi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/8/2016).
"Setelah dicek, baru kami telusuri dari informasi tambahan itu," ujarnya.
Namun, Hendardi enggan mengungkap informasi tambahan yang mereka dapatkan karena belum dilaporkan ke pimpinan tim, yakni Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Pol Dwi Priyatno.
Ia mengatakan, di Nusakambangan, tim memeriksa kepala lapas, petugasnya, hingga para tahanan yang hadir saat pertemuan Haris dan Freddy terjadi.
Kemudian, tim juga mendatangi dua lapas, yakni Lapas Batu dan Lapas Pasir Putih.
"Kedatangan kami ke sana untuk merekam perjalanan Freddy, siapa saja yang ada dengan Freddy saat itu, dan mencari keterangan," kata Hendardi.
Selain itu, tim juga melakukan rekonstruksi peristiwa pertemuan Haris dan Freddy di lapas. Dalam rekonstruksi, kemudian diketahui siapa saja yang hadir dalam pertemuan itu.
"Hal lainnya, kami melacak administrasi saat itu tamunya siapa saja yang berhubungan dalam pertemuan itu lewat buku tamu," kata Hendardi.
Sebelumnya, tim independen telah menyambangi adik Freddy Budiman, Latief alias Johny Suhendar di lapas Salemba.
Latief diduga mengetahui informasi terkait apa yang diutarakan Freddy soal keterlibatan oknum polisi dalam peredaran narkoba.
"Kami akan lakukan pengecekan kembali apakah ada yang terlewat dari Haris. Bisa saja ada yang dengar uang sekian miliar dikirim ke pejabat ini," kata Hendardi.