JAKARTA, KOMPAS.com - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) fokus untuk menentukan calon kepala daerah di sejumlah daerah. Namun DKI Jakarta tak jadi prioritas.
Hal ini sesuai dengan instruksi dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Ketum menginstruksikan agar DPP PDI-P berkonsentrasi pada pengajuan pasangan di daerah-daerah terlebih dahulu," kata Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno usai rapat di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Dalam rapat hari ini misalnya, lanjut Hendrawan, ada 27 daerah yang dibahas. Hasilnya, PDI-P sudah menyepakati calon yang akan diusung di Papua Barat, Sulawesi Barat dan Banten.
"Karena tak adil pemberitaan-pemberitaan Pilkada di daerah sepi, media massa lebih berkonsentrasi di DKI," tambah Hendrawan.
Saat ditanya apakah sikap PDI-P yang akan fokus ke daerah selain Jakarta ini karena masih menunggu sikap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Hendrawan tak menjawabnya.
Namun ia mengakui di DKI Jakarta PDI-P masih melihat dinamika yang ada. "Sambil menunggu karena DKI sangat dinamis," kata dia.
PDI-P hingga kini masih belum mengusung satu namapun untuk Pilkada DKI Jakarta. Sejumlah nama masih digodok di tingkap DPP. Menurut Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama adalah salah satu yang dipertimbangkan.
Sementara Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P, skema memasangkan Ahok-Djarot Saiful Hidayat untuk maju di Pilkada DKI Jakarta bukan hal baru.
(Baca: Wasekjen PDI-P: Ahok-Djarot Skema Lama PDI-P)
PDI-P, kata Basarah, sudah mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sejak Ahok maju ke Pilgub DKI 2012 bersanding dengan Joko Widodo. Djarot adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga kader PDI-P.