JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Nusakambangan Liberty Sitinjak mengakui sempat ada petugas yang mengaku dari Badan Narkotika Nasional (BNN) mendatangi Lapas saat hari libur nasional.
Petugas itu lalu protes dengan pemasangan kamera CCTV yang ditujukan untuk mengawasi pergerakan gembong narkoba, Freddy Budiman yang sedang ditahan di dalam Lapas Nusakambangan. Namun, Sitinjak mengaku lupa identitas petugas tersebut.
“Saya sudah lupa, karena itu terjadi tahun 2014, silakan dicek di buku tamu yang tersedia di Lapas Nusakambangan karena di sana tercatat siapa nama yang datang, akan bertemu dengan siapa, dan apa keperluannya,” kata Sitinjak usai memberikan keterangan di kantor BNN, Senin (8/8/2016).
Pada saat petugas BNN itu datang, Sitinjak mengaku tidak sedang berada di kantor. Dia hanya dihubugi oleh petugas Lapas bahwa ada okbum BNN yang datang. Sitinjak pun menyampaikan kepada bawahannya untuk memenuhi permintaan petugas itu, jika sesuai dengan tugasnya.
Petugas BNN itu lalu mempersoalkan tentang pemasangan kamera pengawas yang dianggap tanpa koordinasi terlebih dulu. Atas protes itu, Sitinjak mengaku tidak menggubrisnya.
Sitinjak mendatangi BNN pada pukul 09.05 WIB dan selesai memberikan keterangan sekitar pukul 11.30 WIB.
Keterangan yang disampaikan Sitinjak itu menindaklanjuti pernyataan terpidana hukuman mati kasus narkoba, Freedy Budiman, yang dipublikasikan oleh Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar bahwa ada oknum BNN yang turut terlibat.
Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa ada oknum BNN yang meminta CCTV yang berada di ruang sel tahanan Freedy dilepas.