Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntutannya Diterima, "Kartini Kendeng" Nilai Jokowi Masih Bersama Petani

Kompas.com - 03/08/2016, 19:39 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK), Gunretno, mengatakan bahwa "Kartini Kendeng" bersyukur karena akhirnya bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin, Selasa (2/8/2016).

"Kami berterima kasih kepada Jokowi karena telah rendah hati menerima kami. Kami berharap beliau tetap mendengarkan nurani dan berpegang pada konstitusi," ujar Gunretno di kantor LBH, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).

Gunretno juga berharap pertemuan warga Pegunungan Kendeng yang diwakili Kartini Kendeng menjadi jawaban untuk dihentikannya pembangunan pabrik semen dan penambangan kapur di sana.

Kemudian, selama satu tahun ke depan akan dilakukan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) di pegunungan Kendeng.

"Rakyat masih menaruh harapan besar bahwa Jokowi pasti masih bersama kaum petani," kata Gunretno.

(Baca juga: Tuntutannya Dikabulkan Jokowi, Ini Komentar Pihak "Kartini Kendeng")

Menurut dia, langkah yang diambil Jokowi cukup tepat karena tidak mengambil keputusan dari satu sisi saja. Maka dari itu, kata dia, warga Kendeng akan tetap menghargai keputusan itu dan proses ke depannya.

Warga kendeng, kata Gunretno, juga menyadari bahwa Jokowi tidak bisa serta merta menghentikan proses pembangunan pabrik semen. (Baca: Jokowi Penuhi Tuntutan Petani Kendeng)

Ia mengatakan, yang terpenting bagi warga adalah Pegunungan Kendeng harus tetap lestari. Karena itu, ia berharap semua pihak mendukung program KLHS agar segera dilaksanakan.

"Lahan pertanian warga tetap terjaga, bencana ekologis dapat diantisipas," kata dia.

Kompas TV Petani: Kami Merasa Terbelenggu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com