Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Disambut Tepuk Tangan Ratusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak

Kompas.com - 28/07/2016, 14:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani disambut tepuk tangan oleh ratusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

Hal ini terjadi saat Presiden Joko Widodo mengumpulkan seluruh Kepala KPP se-Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/7/2016) untuk memberikan pengarahan terkait program pengampunan pajak atau tax amnesty.

Begitu Sri Mulyani tiba di Istana Negara sekitar pukul 13.45 WIB, tepuk tangan langsung datang dari ratusan Kepala KPP yang sudah tiba terlebih dahulu.

Mereka menyambut antusias ditunjuknya Sri sebagai atasan mereka yang baru.

Sri Mulyani hanya tersenyum mendapat sambutan antusias tersebut. Dia lalu lantas menyalami sejumlah pejabat lain yang berada di bangku depan.

(Baca juga: "PR" Pertama Sri Mulyani dari Jokowi, Keberhasilan "Tax Amnesty")

Hadir sejumlah menteri kabinet kerja lain seperti Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Hukum dan Keamanan Wirantop, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Hadir pula Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Jaksa Agung HM Prasetyo, Ketua KPK Agus Rahardjo dan Kepala PPATK M Yusuf, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Mulyaman Hadad dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo.

Jokowi sendiri baru tiba di lokasi untuk membuka acara ini pada pukul 14.15 WIB.

Dalam sambutannya, Jokowi menekankan pentingnya peran kantor pelayanan pajak untuk menggenjot program tax amnesty.

Kompas TV Pesan Menteri Lama & Target Menteri Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com