Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Jamin Tak Ada Dendam Pasca Gugurnya Serda M Ilham

Kompas.com - 28/07/2016, 12:58 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjamin tidak ada dendam di antara prajurit TNI dan anggota Polri pasca terjadinya insiden penembakan yang mengakibatkan gugurnya Sersan Dua (Serda) Muhamad Ilham, yang tergabung dalam operasi Tinombala 2016 di Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (27 /7/ 2016).

"Teman-temanmu dari Bravo tidak berniat membunuh, sama-sama berniat untuk keberhasilan, tapi tertembak. Saya prajurit, saya mengalami hal yang sama, tidak ada kata dendam, saya yakin itu," ujar Gatot dalam jumpa pers bersama Kapolri di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (28/7/2016).

Gatot meminta agar dalam kondisi seperti ini tidak ada yang saling menyalahkan. Gatot meminta agar masalah tersebut diselesaikan oleh tim investigasi, untuk melaksanakan investigasi secara objektif.

(Baca: Seorang Tentara Anggota Satgas Tinombala Ditemukan Tewas Tertembak)

Gatot juga menginstruksikan agar prajurit TNI tidak ada yang mengeluarkan pernyataan pers. Ia meminta agar personil TNI berfokus melanjutkan tugas dalam operasi Tinombala.

"Apa yang dilakukan Tim Bravo merupakan hukuman luar biasa, menembak teman sendiri tanpa sengaja, seumur hidup. Jadi saya ulangi, lanjutkan kebersamaan, lanjutkan kerja," kata Gatot.

Insiden terjadi saat Satgas Intel Tim Sandiyudha yang terdiri dari 5 orang militer, dengan 3 Kopassus dan 2 tim Intel Korem dan masyarakat mendapat informasi adanya timbunan senjata.

(Baca: Anggota Satgas Tinombala Tewas, Kapolda Sulteng Akui Ada Kesalahan Prosedur )

Pada saat yang bersamaan, Satgas Bravo mendapat informasi bahwa terdapat orang tidak dikenal. Saat keduanya bertemu, menurut Gatot, terjadi salah paham, karena kedua tim awalnya saling tidak mengenali satu sama lain.

Diduga, Tim Bravo tidak mengenali bahwa orang yang ditemui adalah Tim Intel.

(Baca: Penjelasan Panglima TNI soal Tentara yang Tertembak di Poso)

"Tim Sandiyudha hanya bersenjatakan pistol di dalam tas, kemudian Satgas Bravo mendapat informasi bahwa ada orang tidak dikenal dari masyarakat. Mereka datang, kemudian terjadilah insiden itu," kata Panglima.

Panglima TNI memastikan bahwa tidak ada baku tembak dalam insiden tersebut. Tim Intel menyadari bahwa tim lain tersebut adalah temannya, sehingga tidak ada perlawanan.

Kompas TV Anggota Intel Tewas Tertembak di Poso
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com