JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Masinton Pasaribu mengatakan, partainya tak terlalu memikirkan hasil survei terkait calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Hasil survei, menurut Masinton, bersifat dinamis dan masih berkembang. Aspirasi masyarakat juga menurutnya masih sangat dinamis dan masih bisa berubah dalam hitungan waktu.
"Di Jawa Tengah, Pak Ganjar (waktu itu) surveinya rendah, incumbent tinggi. 2012 lalu di DKI dalam survei incumbent juga tinggi, Pak Jokowi rendah," kata Masinton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Dalam survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Juni 2016, sebanyak 25,6 persen responden memilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai partai politik yang didukungnya pada pemilu.
Dari persentase pemilih PDI-P itu, mayoritas responden mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada DKI 2017.
PDI Perjuangan telah menggelar rapat pleno DPP untuk menentukan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung. Namun Masinton enggan membocorkan nama.
Menurut dia, nama-nama tersebut saat ini rapat tersimpan di "dompet" Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Adapun saat disinggung mengenai nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Masinton enggan berkomentar apakah nama tersebut ada dalam "dompet" Megawati.
"Untuk yang mendaftar (calon gubernur ke PDI Perjuangan). Kalau yang belum mendaftar saya enggak mau urus," kata Anggota Komisi III DPR itu.