Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Tolak Berikan Rekam Medis Korban Vaksin Palsu

Kompas.com - 17/07/2016, 19:20 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek menolak untuk memberikan rekam medis kepada masyarakat terkait kasus vaksin palsu. Menurut dia, rekam medis bersifat rahasia.

"Rekam medis itu sebenarnya suatu yang sifatnya rahasia. Tidak secara awam. Kalau punya terus dikeluarkan begitu saja itu tidak benar," kata Nila di Kemenkes, Jakarta, Minggu (17/7/2016).

Menurut Nila, rekam media hanya digunakan oleh Kemenkes dan Polri dalam rangka penyidikan. Selain itu, rekam medis juga berguna untuk menelusuri lebih jauh kasus vaksin palsu.

"Di rekam medis dia tercatat terimunisasi tapi nama obatnya kan tidak ketahuan. Itu harus kami telusuri lagi," ucap Nila.

"Atau dari Kemenkes ada ditulis kemudian kami mencurigai nama vaksinnya termasuk dalam list yang palsu. Ternyata yang di ambil oleh Bareskrim dan uji lab kami uji BPOM dan benar palsu ternyata palsu. Inilah yang harus kita telusuri," kata dia.

Menurut Nila, jika rekam medis diminta oleh masyarakat, Kemenkes akan kehilangan data untuk penelusuran lebih jauh vaksin palsu.

"Jadi kalau rekam medis diambil oleh masyarakat kami akan kehilangan data. Itu kerahasiaan seseorang. Tapi itu akan diambil oleh kami dan bareskrim juga berwenang untuk mengambil itu," ujarnya.

Sebelumnya, orangtua dari anak yang menjadi korban vaksin palsu dari RS Harapan Bunda mendatangi Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).

Mereka meminta bantuan hukum agar rumah sakit dan pemerintah bertanggung jawab terhadap anak mereka yang menjadi korban vaksin palsu.

"Kami mendapat pengaduan dari orang tua anak. Kami akan mengkaji laporan orang tua korban," kata Direktur YLBHI Alvon Kurnia Palma di kantor YLBHI, Jakarta, Sabtu (16/7/2017).

Alvon mrngatakan, YLBHI membutuhkan surat kuasa resmi dari orangtua korban untuk bisa mendampingi proses hukum mereka.

Menurut dia, surat kuasa diperlukan, di antaranya untuk membuka rekam medis rumah sakit.

Kompas TV Orangtua Minta RSIA Bunda Data Terkait Vaksin Palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com