Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2016, 16:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Beda pendapat sempat terjadi antara Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar yang dipimpin Setya Novanto dan Dewan Pembina Golkar yang diketuai Aburizal Bakrie. Perbedaan ini termasuk terkait dukungan partai itu terhadap Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2019.

Menurut Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Golkar, Dewan Pembina mengambil keputusan strategis bersama pengurus pusat. Dewan Pembina juga ikut menentukan calon presiden dan wakil presiden yang diusung partai serta pimpinan lembaga tinggi negara.

Namun, menurut Sekretaris Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (10/7), ada keputusan partai yang belum dikomunikasikan oleh DPP ke Dewan Pembina.

Sebagai contoh, pernyataan Novanto bahwa Golkar mengusung Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019.

"Soal itu (mendukung Jokowi) belum dibicarakan, masih harus kami rapatkan lagi bersama," kata Fadel.

KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie saat penyelenggaraan Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu (24/1/2016)
Hal lain yang sempat jadi sorotan ialah dukungan Golkar terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI 2017.

Dalam kasus ini, Novanto menyatakan dukungannya terhadap Basuki, sementara Aburizal terkesan masih ragu.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, perbedaan memang sempat terjadi antara Novanto dan Aburizal terkait dukungan terhadap Basuki. Ini disebabkan kurangnya koordinasi.

"Sekarang sudah tidak ada masalah. Setelah masalah Pilkada DKI, koordinasi berjalan sangat harmonis, fungsional, dan produktif," kata Idrus.

Menurut Aburizal, hubungan antara Dewan Pembina dan DPP sebenarnya sudah berlangsung dengan sangat baik.

Beberapa keputusan memang merupakan domain DPP, seperti menentukan calon yang diusung pada pilkada serta menentukan susunan kepengurusan yang baru.

Adapun keputusan resmi Golkar mendukung Jokowi pada Pemilu 2019 baru akan diputuskan melalui forum Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar pada 26-28 Juli mendatang.

"Hubungan baik sekali, semua keputusan strategis dibicarakan bersama Dewan Pembina. Kalau urusan pilgub, itu memang wewenang DPP," ujar Aburizal.

Bertemu

Fadel mengatakan, Dewan Pembina dan pimpinan DPP Golkar akan bertemu pada pekan ini untuk memperjelas kedudukan dan arah koordinasi di antara dua lembaga itu.

"Koordinasi antara Dewan Pembina dan DPP ke depan masih harus dibicarakan lagi. Ini hal yang lumrah karena keberadaan Dewan Pembina masih baru sehingga segala hal perlu disinkronkan. Jangan sampai ada matahari kembar di Golkar," kata Fadel.

Pertemuan dan koordinasi rutin antara Dewan Pembina dan DPP Golkar direncanakan diadakan setiap 2-3 bulan sekali.

Selain Aburizal dan Fadel, Dewan Pembina Golkar antara lain diisi Sharif Cicip Sutardjo, Theo L Sambuaga, dan Ade Komarudin sebagai wakil ketua. (AGE)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Juli 2016, di halaman 3 dengan judul "Beda Pendapat di Golkar".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com