Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Durasi "Delay" di Bandara Soekarno-Hatta Meningkat hingga 2 Jam

Kompas.com - 09/07/2016, 17:06 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Data On Time Performance (OTP) penerbangan keberangkatan domestik Bandara Soekarno-Hatta memperlihatkan durasi delay  yang semakin panjang dalam musim libur Lebaran 2016.

Bila menjelang Lebaran durasi delay kebanyakan masih di bawah satu jam, data per hari Sabtu (9/7/2016) siang menunjukkan durasi delay  mencapai dua jam.

Seperti yang dialami maskapai Sriwijaya Air yang sepanjang 1-9 Juli 2016, mengalami 42 delay  dengan durasi antara satu sampai dua jam.

Sedangkan untuk delay di bawah satu jam, dialami 75 penerbangan Sriwijaya Air.

Sriwijaya Air sendiri dalam kurun waktu 1-9 Juli 2016 memiliki total 466 keberangkatan pesawat.

Sama halnya dengan Sriwijaya Air, delay satu hingga dua jam juga dialami Garuda Indonesia dan Lion Air.

Terdapat 31 delay di atas satu hingga dua jam untuk penerbangan Garuda Indonesia dan 21 delay  dialami Lion Air.

Sedangkan delay di bawah satu jam, untuk Garuda Indonesia tercatat 117 penerbangan dan Lion Air sebanyak 97 penerbangan.

Kedua maskapai ini memiliki jumlah keberangkatan pesawat domestik terbanyak di Bandara Soekarno-Hatta, yaitu 1.326 penerbangan untuk Garuda Indonesia dan 1.057 penerbangan Lion Air.

Sejumlah maskapai juga tercatat mengalami delay hingga tiga jam, seperti Nam Air, Citilink, Sriwijaya Air, Indonesia Air Asia Extra, Lion Air, dan Garuda Indonesia.

Jumlah delay sampai tiga jam ini terdapat hingga sepuluh penerbangan. Jumlah delay tersebut merupakan angka sementara yang dihitung secara otomatis melalui sistem.

Artinya, jumlah delay di tiap maskapai masih bisa bertambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

Nasional
Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Nasional
Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Nasional
Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Nasional
MUI Dorong Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Optimal

MUI Dorong Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Optimal

Nasional
Saat SYL Singgung Jokowi Pernah Jadi Bawahannya di APPSI...

Saat SYL Singgung Jokowi Pernah Jadi Bawahannya di APPSI...

Nasional
MUI Apresiasi Rencana Kemenag Edukasi Calon Pengantin Terkait Bahaya Judi Online

MUI Apresiasi Rencana Kemenag Edukasi Calon Pengantin Terkait Bahaya Judi Online

Nasional
Pengadilan Tipikor Bakal Adili Lagi Perkara Hakim MA Gazalba Saleh

Pengadilan Tipikor Bakal Adili Lagi Perkara Hakim MA Gazalba Saleh

Nasional
Kemenag Minta Penghulu Edukasi Bahaya Judi 'Online' ke Calon Pengantin

Kemenag Minta Penghulu Edukasi Bahaya Judi "Online" ke Calon Pengantin

Nasional
Garuda Indonesia 'Delay' 5 Jam Saat Pulangkan Jemaah Haji, Kemenag Protes

Garuda Indonesia "Delay" 5 Jam Saat Pulangkan Jemaah Haji, Kemenag Protes

Nasional
Sejarah dan Tema Hari Keluarga Nasional 2024

Sejarah dan Tema Hari Keluarga Nasional 2024

Nasional
Jemaah Haji Keluhkan Tenda Sempit, Timwas DPR Sebut Akan Bentuk Pansus Haji

Jemaah Haji Keluhkan Tenda Sempit, Timwas DPR Sebut Akan Bentuk Pansus Haji

Nasional
Menakar Legitimasi PBNU Kelola Tambang

Menakar Legitimasi PBNU Kelola Tambang

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Kemenag Agar Tak Ada Keterlambatan Kepulangan Kepulangan Jemaah Haji

Timwas Haji DPR Minta Kemenag Agar Tak Ada Keterlambatan Kepulangan Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Pusat Data Nasional Diserang Hacker, DPR Minta Pemerintah Percepat Aturan Turunan UU PDP

Pusat Data Nasional Diserang Hacker, DPR Minta Pemerintah Percepat Aturan Turunan UU PDP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com