JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri Komisaris Besar Benyamin mengatakan, pintu keluar tol Brebes Timur merupakan titik macet paling parah pada mudik kali ini.
Pasalnya, kendaraan dari pantura dan jalan tol berebutan masuk ke jalur yang lebih sempit.
"Karena di situ pertemuan dua arus lalu lintas yang cukup padat. Tadinya digunakan tujuh lajur, tiga pantura dan empat dari arah tol, kemudian keluar kumpul jadi dua lajur," ujar Benyamin saat ditemui Kompas.com di kantornya, Minggu (3/7/2016).
Benyamin mengatakan, sebelum ada tol pun, kawasan tersebut memang rawan macet selama mudik.
Setelah dibangun tol, kondisi kemacetan justru semakin parah karena kendaraan yang masuk lebih banyak.
"Padahal, untuk jalur biasa (bukan saat mudik) tol itu (Brebes Timur) sangat membantu," kata Benyamin.
Terlebih lagi, tak jauh dari pintu keluar tol, ada terminal dan SPBU sehingga memperparah kemacetan.
Untuk mengurai antrean, Korlantas melakukan contra flow. Meskipun tetap saja butuh waktu yang lama karena padatnya kendaraan.
Sementara itu, jalur alternatif dari daerah Pejagan jarang digunakan pemudik karena jarak tempuhnya lebih jauh.
"Di situ juga sudah terpakai duluan sama pemudik yang mau ke Purwokerto," kata dia.
Kemacetan di pintu keluar tol Brebes Timur ini sebelumnya sudah diprediksi oleh Kepala Korlantas Polri Irjen Agung Budi Maryoto.
Untuk itu, pihaknya mengantisipasi dengan melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kepadatan yang terjadi di pintu keluar tol.
"Jadi kalau terjadi kepadatan di pintu tol Brebes Timur akan menggunakan sistem three in one, yaitu tiga lajur dari tol sementara yang masuk ke tol hanya menggunakan satu lajur," ujarnya.
Selama Operasi Ramadhania dilakukan, pengamanan polisi akan terkonsentrasi di tempat-tempat publik yang menjadi pusat aktivitas, seperti stasiun, terminal, dan bandara.
Selain itu, ada pula pos pengamanan dan pelayanan terpadu di rest area yang bisa dimanfaatkan pemudik.
Masyarakat diimbau untuk beristirahat jika mengalami kelelahan selama perjalanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.