Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blusukan" ke Pasar Pekanbaru, Setya Novanto Dikejutkan Penumpukan Sampah

Kompas.com - 21/06/2016, 18:37 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto blusukan ke pasar bawah atau pasar wisata di Jalan Saleh Abas, Pekanbaru Riau, Selasa (21/6/2016) sore.

Didampingi Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan sejumlah kader Partai Golkar, Setya mengunjungi pasar untuk mengecek harga sejumlah bahan pokok menjelang hari raya Idul Fitri.

Setya beserta rombongan menyempatkan diri mampir di sejumlah kios. Sambil berbincang-bincang dengan para pedagang, Setya sempat menanyakan harga sejumlah bahan pokok.

"Ini berapa, Pak?" ucap Setya, seraya memegang sebungkus gula pasir.

"Rp 16.000, Pak. Naik sedikit, Pak, dari Rp 13.000," kata pedagang tersebut.

Tidak hanya bertanya mengenai harga, Setya juga membeli beberapa bungkus bahan pokok. Di antaranya cabe, gula, bawang, bahkan ikan asin.

Setya mengatakan, harga sejumlah bahan makanan di pasar tersebut saat ini mulai meningkat, namun tidak signifikan.

Senada dengan para pedagang, Setya berharap, mendekati hari raya harga kebutuhan bahan makan pokok tetap stabil.

Usai mengunjungi beberapa kios dagang. Setya beserta rombongan bergegas pergi untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, yakni mengikuti acara pelantikan pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Riau Periode 2016-2021.

Namun ketika keluar dari pasar, Setya bersama rombongan dikejutkan dengan tumpukan sampah yang meluber hingga ke tengah jalan di dekat pasar tersebut.

Menurut penuturan pedagang setempat, sampah sudah menumpuk sejak satu bulan terakhir. Pedagang di pasar tersebut belum bisa memastikan penyebab menumpuknya sampah itu.

Fachri Fachrudin Sampah menumpuk saat Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengunjungi sebuah pasar di Pekanbaru, Selasa (21/6/2016).
Namun, menurut pedagang, menumpuknya sampah hingga ke tengah jalan itu karena dinas kebersihan tidak rutin mengangkut sampah. Hal ini menyebabkan terjadi penumpukan.

"Sudah sebulanan menumpuk. Akhir-akhir ini memang sampah menumpuk, di pinggir-pinggir jalan juga," ucap pedagang tersebut.

Melihat hal itu, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan akan menyelesaikan masalah tersebut.

"Kami tidak melihat ini maslahnya apa dan dimana tapi, sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah kami akan mengambil alih permasalahan itu agar tidak mengganggu masyarakat, khususnya dalam beribadah selama Ramadhan," kata Arsyadjuliandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com