Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Pindad Luncurkan Empat Senjata Baru

Kompas.com - 09/06/2016, 19:50 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pindad (Persero) meluncurkan empat senjata baru, Kamis (9/6/2016).

Acara peluncuran diselenggarakan di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan RI, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Direktur Utama PT. Pindad (Persero) Silmy Karim mengatakan, peluncuran ini merupakan bentuk komitmen PT Pindad dalam mendukung kekuatan militer dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

"Keempat senjata tersebut merupakan hasil pengembangan serta usaha penelitian PT Pindad," kata Silmy.

Ia mengatakan, empat senjata yang diluncurkan ini berjenis Senapan Serbu SSB, Senapan Serbu SS2 subsonic 5,66 mm, Sub Machine Gun PMS, dan Pistol G2 Premium.

Silmy menjelaskan, senapan serbu SSB adalah pengembangan dari seri senapan serbu Pindad yang sebelumnya, yakni jenis 882.

"Senapan SSB menggunakan amunisi kaliber 7,62 mm dan didesain sebagai Designated Marksman Rifle dalam pasukan yang membutuhkan akurasi tinggi," kata Silmy.

"Sedangkan senapan serbu SS2 subsonic didesain khusus dengan peredam (silencer). Amunisinya menggunakan ukuran 5,56 mm. Senjata jenis ini cocok untuk operasi khusus yang membutuhkan kemampuan pergerakan senyap," tambah dia.

Sub Machine Gun PMS didesain dengan sistem penembakan gas operated dengan amunisi 9 mm.

Senjata jenis ini dibuat berdasarkan kebutuhan guna mendukung operasi tempur jarak dekat, pembebasan sandera atau perang kota.

Silmy menambahkan, untuk senjata jenis Pistol G2 Premium menggunakan amunisi dengan kaliber 9 mm dengan jarak tembak efektif 25 meter.

Lebih khusus, senjata jenis ini ditujukan untuk para penembak di kalangan militer maupun sipil.

Berbagai inovasi yang telah dilakukan PT Pindad, kata Silmy, bagian dari upaya mendukung kekuatan militer serta mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

"Inovasi tersebut adalah wujud nyata usaha dari industri pertahanan dalam negeri untuk terus menghasilkan yang terbaik untuk bangsa dan negara," ujar Silmy.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin), Bambang Trihatmojo, dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com