Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah: Ahok Salah Lagi, Saya Anggota DPR dari PKS, Bukan Independen

Kompas.com - 08/06/2016, 14:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, usulannya agar formulir dukungan untuk calon perseorangan dalam pilkada diseragamkan bukan dimaksudkan untuk menjegal calon perseorangan.

Menurut dia, penyeragaman formulir perlu dilakukan KPU agar verifikasi dapat dilakukan secara mudah, cepat, dan tepat.

"Saya mendukung calon independen, tetapi jangan calon ini maunya seenaknya, tidak mau diperiksa secara prosedural sebagaimana parpol juga diperiksa," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6/2016).

Fahri menilai, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak perlu berburuk sangka dengan usulannya ini. Jika memang data KTP yang sudah dikumpulkan oleh kelompok relawan Teman Ahok murni dukungan warga Jakarta, maka Ahok tak perlu khawatir.

"Jadi, saya lihat komentar Pak Ahok, keliru dia. Jadi, dia menganggap kita mempersulit, padahal maksudnya itu, kita harus hormati pelembagaan demokrasi parpol dan calon independen," kata Fahri.

Fahri juga mengoreksi pernyataan Ahok yang menyebutnya sebagai anggota DPR independen atau tanpa partai. Fahri menegaskan bahwa saat ini dirinya masih anggota sekaligus pimpinan DPR dari PKS.

Ia beralasan, meskipun sudah dipecat PKS, ada putusan sela Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang mengabulkan gugatannya untuk sementara.

(Baca: PKS Minta Waktu, Hakim Jatuhkan Putusan Sela Gugatan Fahri Hamzah)

"Ahok salah lagi. Dia mengatakan, saya anggota DPR independen. Memang tidak ada sistem itu. Saya telah dimenangkan permohonannya, saya sekarang anggota PKS. By law itu," ujarnya.

Fahri mengatakan, putusan sela bahkan sudah menjadi penegasan bahwa posisinya sebagai Wakil Ketua DPR ataupun anggota DPR tidak bisa diotak-atik. Artinya, dia justru lebih kuat dari anggota DPR lainnya yang pada sewaktu-waktu bisa dirotasi dan dicopot oleh partai.

(Baca: Pimpinan DPR Tunggu Putusan Final untuk Proses Pergantian Fahri Hamzah)

"Dari perspektif itu, saya lebih kuat dari semua anggota DPR lainnya karena pengadilan minta posisi saya enggak diganti. Salah lagi Pak Ahok, salah baca dan salah mengerti persoalan," ucapnya.

Ahok sebelumnya mengomentari usulan Fahri soal formulir dukungan untuk calon independen dalam pilkada. Ia menyindir Fahri sebagai anggota DPR RI independen karena sudah dipecat dari PKS.

(Baca: Ahok: Fahri Hamzah Paling Hebat Se-Indonesia, Jadi Anggota DPR Independen)

"Fahri Hamzah sama saya itu saingan saja. Gue sama dia kan independen, cuma dia Wakil Ketua DPR RI independen," kata Ahok.

Ahok menduga, usulan tersebut diutarakan untuk menjegal dirinya agar tidak bisa ikut Pilkada DKI 2017. Soalnya, formulir dukungan data KTP yang diperoleh Teman Ahok hampir mencapai 1 juta lembar.

Dia pun menyindir Fahri yang sesungguhnya bernasib sama seperti dirinya, yaitu tanpa partai.

Bahkan, dia menyebut Fahri menjadi anggota DPR RI independen, sama seperti dirinya yang ingin menjadi cagub independen. Perbedaannya, cagub independen diatur dalam undang-undang, sementara anggota DPR RI independen tidak diatur undang-undang.

"Jadi, Fahri Hamzah nih paling hebat se-Indonesia, jadi anggota DPR independen, enggak ada di UU. Kalau saya kan cagub independen. Jadi, sebetulnya, dia lebih inovatif dan lebih hebat dari saya. Makanya, saya sama dia saingan," kata Ahok.

Kompas TV Ahok: Saya Kenal Sekali sama Bu Mega
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com