Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FPI Minta Sejarah Pengkhianatan PKI Kembali Masuk Kurikulum

Kompas.com - 01/06/2016, 13:15 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Syihab mengusulkan agar sejarah pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI) kembali masuk ke dalam kurikulum pendidikan Indonesia dan materi sejarah Indonesia.

Hal tersebut diungkapkannya dalam acara Simposium Nasional Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain.

Materi tentang pengkhianatan PKI, kata dia, penting untuk generasi muda yang cenderung belum mengetahuinya.

"Begitu masuk reformasi 1998 pelajaran tentang pengkhianatan PKI dihapuskan dari kurikulum pendidikan. Saya bertanya-tanya, siapa yang bisa menghapus materi pengkhianatan PKI dari kurikulum?" kata Rizieq di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Padahal, lanjut dia, sebelum era reformasi 1998, baik sejarah pengkhianatan PKI di Madiun 1948 maupun Gerakan 30 September PKI 1965 tercantum dalam kurikulum pendidikan.

(Baca: Kapolri Perintahkan Buku-buku soal PKI di Toko Buku dan Kampus Tak Disita)

Rizieq menambahkan, kemunculan atribut-atribut PKI yang belakangan marak serta banyaknya anak muda yang bangga mengenakan atribut tersebut adalah contoh pendidikan pengkhianatan PKI tak diberikan kepada generasi muda saat ini.

"Jadi, jangan aneh kalau anak-anak kita tidak tahu PKI dan bangga pakai kaus palu arit karena ketidaktahuan mereka," ujarnya.

Ia juga menyayangkan diberhentikannya tayangan film pengkhianatan PKI di TVRI. Padahal, tayangan tersebut, menurut dia, dapat menjadi informasi bagi masyarakat tentang kebiadaban PKI. (Baca: Siap Bantu TNI Berantas Komunis, FUI Minta Film G30S PKI Ditayangkan Lagi)

"Sayang setelah reformasi tidak ada satu pun stasiun televisi yang berani menayangkan. Ada apa? Siapa yang menguasai televisi sampai enggak berani menayangkan," kata dia.

Dua poin tersebut, lanjut Rizieq, merupakan dua dari sekian banyak poin bukti kebangkitan PKI di Indonesia. (Baca: Luhut Tegaskan PKI Tak Akan Bisa Hidup Lagi di Indonesia)

"Ini indikasi kebangkitan PKI yang tidak terbantahkan. Omong kosong kalau ada yang mengatakan PKI tidak bangkit," kata Rizieq.

Kompas TV Hati-Hati Pakai Atribut Palu Arit!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com