Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Ketum Golkar, Setya Novanto Tak Bisa Lagi "Macam-macam"

Kompas.com - 18/05/2016, 19:34 WIB
Ayu Rachmaningtyas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris berpendapat segudang masalah yang mengiringi langkah Setya Novanto hingga akhirnya menjadi ketua umum Partai Golkar bisa menjadi celah untuk mengatur Novanto.

"Justru saya ingin katakan pemerintahan Jokowi menikmati terpilihnya Setya Novanto. Karena ketum yang bermasalah mudah dijinakkan," kata dia saat ditemui di Jakarta, Rabu (18/5/2016).

Novanto setidaknya pernah dua kali bersinggungan dengan persoalan etik saat menjabat sebagai Ketua DPR. Dua persoalan itu yakni saat hadir dalam kampanye bakal calon Presiden AS, Donald Trump dan kasus pencatutan nama presidan dan wakil presiden yang membuat Presiden Jokowi marah.

(Baca: Ade Komarudin Mundur, Setya Novanto Ketua Umum Golkar 2014-2019)

Tak hanya itu, Novanto juga berkali-kali dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia dikaitkan dengan kasus dugaan suap PON Riau, korupsi e-KTP, hingga suap Akil Mochtar.

Dengan banyaknya persoalan itu, Syamsuddin yakin Novanto tidak bisa berkutik kali ini. Bukan tidak mungkin kasus demi kasus yang dimengenai Setya Novanto akan diungkap jika ada manuver Novanto yang dianggap merugikan pemerintah.

"Artinya kalau macam-macam kasusnya akan diungkap. Apapun itu, mau kasus pelanggaran etik, kasus hukum, dan sebagainya. Jadi dia tidak bisa macam-macam," ujar dia.

(Baca:  Setya Novanto, Si "Licin" Penuh Kontroversi Pemimpin Baru Partai Golkar)

Berkaitan dengan jatah Golkar di pemerintahan, Syamsuddin belum dapat memperkirakan apakah Jokowi akan membagi kursi menteri kepada Golkar atau kepada non partai.

Pasalnya, pembagian kursi kabinet juga harus diberikan kepada Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga mendukung pemerintah saat ini.

"Ya walaupun PPP sudah punya Pak Lukman (Menag). Tapi kan PAN belum," kata dia.

Kompas TV Novanto Mampu Akhiri Konflik Golkar?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2029 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2029 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com