Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tak Terkesan Pamer, Munaslub Golkar Diusulkan di Asrama Haji

Kompas.com - 04/05/2016, 19:51 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi, mengaku sedih mendengar kabar soal penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang hanya sebatas uang setoran yang jumlahnya mencapai miliaran rupiah.

Apalagi, wacana uang setoran itu sempat berganti-ganti jumlahnya, mulai dari Rp 25 miliar hingga yang disepakati Rp 1 miliar.

Jumlah yang disepakati itu pun tak bisa memberikan dampak dan harapan bagi masyarakat.

Kristiadi tak setuju perihal kewajiban menyetor Rp 1 miliar bagi setiap calon ketua umum. Hal tersebut dinilainya sebagai bentuk  bermewah-mewahan.

"Kalau Golkar mau benar, sekarang munasnya di Asrama Haji situ. Ngirit. Tunjukkan kalau setia dan solidaritas kepada rakyat. Jangan pamer duit begitu," kata Kristiadi usai mengisi acara diskusi di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/5/2016).

Ada pun saat disinggung bahwa uang setoran tersebut dipatok atas dasar gotong royong untuk membiayai Munaslub, Kristiadi menganggapnya sebagai alasan semata.

Menurut dia, kepercayaan masyarakat terhadap politisi baru dapat diraih melalui implementasi kebijakan yang bersifat pro rakyat.

"Jangan pernah percaya sama omongan politisi. Yang kita percaya adalah politisi yang punya kebijakan pro rakyat," ucapnya.

Kompas TV Munaslub Golkar Labil?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com