Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

F-PAN: Ketua DPR Tergopoh-gopoh soal "Tax Amnesty"

Kompas.com - 12/04/2016, 16:23 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menganggap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin tergopoh-gopoh dalam membahas Rancangan Undang-undang Pengampunan Pajak atau "Tax Amnesty".

Hal tersebut disampaikan Yandri menanggapi digelarnya rapat pengganti bamus secara mendadak pada Senin (12/4/2016) kemarin. Rapat yang dipimpin Ade tanpa pimpinan DPR lain itu memutuskan bahwa pembahasan RUU "Tax Amnesty" segera dibahas di Komisi XI DPR.

Yandri mengaku baru mendapat kabar mengenai adanya rapat pengganti Bamus kemarin setelah pukul 15.00 WIB melalui pesan singkat.

Padahal, rapat itu sendiri dijadwalkan dimulai pukul 15.00 WIB. Karena dadakan dan semua pimpinan fraksi PAN sudah tidak berada di Kompleks Parlemen, akhirnya tak ada perwakilan PAN yang hadir dalam rapat tersebut.

"Saya kritik juga nih Ketua DPR semuanya tergopoh-gopoh kejar tayang," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4/2016).

(Baca: RUU "Tax Amnesty" Akan Dibahas DPR, Fadli Zon Sebut Ada "Kongkalikong" )

Yandri pun heran alasan rapat Bamus untuk membahas RUU "Tax Amnesty" itu dilakukan sebelum ada rapat konsultasi dengan Presiden.

Padahal, sebelumnya dalam rapat pengganti Bamus 6 April, sudah ada kesepakatan bahwa DPR akan mengadakan rapat konsultasi terlebih dahulu dengan Presiden.

"Harusnya rapat Bamus yang kemarin itu dijalankan dulu. Jangan sesuatu yang menyangkut hajat hidup orang banyak, dibuat seperti membalikkan telapak tangan," ucap Yandri.

Menurut Ketua Umum Barisan Muda PAN ini, harusnya RUU Tax Amnesty dibahas dengan lebih hati-hati. Konsultasi dengan Presiden dibutuhkan agar DPR tidak dianggap "ngotot" untuk membahas RUU yang diusulkan pemerintah ini.

(Baca: Fadli Zon Buka Kemungkinan Laporkan Ade Komarudin ke MKD)

"F-PAN tidak mau diangap 'ngotot' membahas RUU yang mengampuni pengemplang pajak. Kalau pimpinan DPR ngotot masyarakat akan bertanya, ada apa ini," ujar Yandri.

Ade sebelumnya mengakui bahwa dia sendirian memimpin rapat Bamus. Menurut dia, ada kesalahan teknis dari pihak kesetjenan sehingga pimpinan DPR lain tidak tahu mengenai rapat itu.

"Yang jelas kemarin ada missed dari Sekertariat Jendral. Sudah sepakat kemarin hari sebelumnya untuk rapat tahu-tahu biasa dibawah kesekjenan ada missed," kata Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com