Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Angkutan Berbasis Aplikasi, Istana Minta Semua Pihak Menahan Diri

Kompas.com - 23/03/2016, 09:47 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com - Menteri Sekretaris Negara Pratikno berharap semua pihak untuk menahan diri menyikapi polemik transportasi berbasis aplikasi di Indonesia.

Istana sudah meminta tiga pihak, yakni Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, Menkominfo Rudiantara, dan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok duduk bersama untuk membahas dan mencari solusi.

"Semua tahan diri ini transisi, kita cari jalan tengah cari solusi bersama, tapi tidak menghambat perkembangan teknologi," kata Pratikno di Pontianak, Rabu (23/3/2016), sebelum mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Entikong, seperti dikutip Antara.

KOMPAS.COM / RODERICK ADRIAN MOZES Kondisi kerusakan parah yang dialami salah satu sopir armada taksi di kawasan Monumen Nasional saat aksi demonstrasi di Jakarta, Selasa (22/3/2016). Sopir taksi menuntut pemerintah menutup angkutan umum berbasis online karena dianggap mematikan mata pencaharian mereka. KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES

Hal itu disampaikan Pratikno menyikapi aksi unjuk rasa para sopir taksi konvensional terhadap angkutan berbasis aplikasi. Demo itu diwarnai aksi anarkistis di sejumlah wilayah Jakarta.

Pratikno mengatakan, tiga regulator akan bersama mengatur bagaimana pelayanan kepada masyarakat bisa diperbaiki. (baca: Luhut: Blokir Aplikasi Tak Akan Menyelesaikan Masalah!)

Ia berharap layanan transportasi bagi masyarakat ke depan bisa lebih efisien, aman, dan cepat.

"Dan memanfaatkan teknologi, tapi dengan regulasi yang harus ketat demi keamanan dan kenyamanan masyarakat," katanya.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Sopir taksi melakukan aksi demonstrasi di sepanjang Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (22/3/2016). Mereka menuntut pemerintah menutup angkutan umum berbasis online karena dianggap mematikan mata pencaharian mereka.
Pratikno menambahkan, dalam waktu dekat tiga regulator yang dimaksud akan bertemu untuk kemudian menemukan solusi terbaik soal transportasi online. (baca: Luhut: Jangan Ada Lagi "Sweeping", Kami Tindak Tegas!)

"Saya tidak tahu perkembangan terakhir seperti apa yang penting dalam waktu dekat akan segera, yang utama sekarang ini semua harus menjaga diri, menenangkan diri yang penting pelayanan kepada masyarakat harus dijaga," katanya.

Pada aksi demonstrasi sebelumnya, Pratikno diminta Presiden untuk menerima perwakilan demonstran yang menuntut level "playing field" setara dalam hal regulasi bidang transportasi umum.

Menurut dia, hal itu menjadi domain Menhub meskipun Wakil Presiden Jusuf Kalla telah menyampaikan bahwa perkembangan teknologi sudah tak bisa dihindarkan. (baca: JK: Dulu Blue Bird Didemo di Mana-mana, Sekarang Mendemo, Ha-ha-ha...)

"Cuma bagaimana teknologi itu dimanfaatkan optimal untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat seefisien dan memberi ruang tapi dengan 'playing field' yang setara," kata Pratikno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com