Namun, meski saat ini beberapa daerah di tanah air sudah mulai memasuki musim kering, badan tersebut rupanya belum dilengkapi dengan anggaran.
"Iya betul. BRG kan baru tahap institusi building. Anggarannya saya kira anggaran yang akan datang," ujar Kepala Staf Presiden Teten Masduki di kantornya, Jumat (18/3/2016).
Teten mengatakan, hal itu bukanlah masalah utama. Sebab, badan tersebut dapat bersandar pada anggaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan dana internasional.
(Baca: Tugas Berat Menanti Pengurus Badan Restorasi Gambut )
Teten meminta badan tersebut tetap bekerja efektif dan efisien, termasuk memadamkan titik api sesegera mungkin.
"Asal jangan terlambat saja penanganannya sehingga itu besar. Tipikal gambut itu kan kalau sudah terbakar susah dipadamkan. Jadi enggak boleh terlambat," ujar dia.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, BRG bertugas Mengkonstruksi serta menjaga gambut agar tetap stabil dari kebakaran.
BRG juga bertujuan melakukan pengelolaan atas gambut. Siti melanjutkan sekitar 2 hingga 3 juta hektar lahan gambut di Indonesia nantinya akan direstorasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.