Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM: Larangan Putar Film "Pulau Buru Tanah Air Beta" Tak Ada Basisnya

Kompas.com - 17/03/2016, 12:23 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komnas HAM Roichatul Aswidah mengatakan, pelarangan pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta yang dilakukan oleh kepolisian dan sekelompok orang lainnya adalah pelarangan yang tidak berdasar.

Dalam melaksanakan ketertiban umum, kata perempuan yang akrab disapa Roi itu, ada pula kaidah HAM yang perlu diperhatikan dan dihormati.

"Wong saat dilakukan (pemutaran film) di Komnas HAM tidak ada apa-apa kok. Alasan itu tidak ada basisnya," ujar Roi dalam acara peluncuran dan diskusi buku di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2016).

"Ketika pindah dari Goethe ke Latuharhary (Kantor Komnas HAM) tidak ada keonaran publik. Ancaman itu tidak nyata," kata dia.

Sementara itu, Peneliti Setara Institute Achmad Fanani Rosyidi juga menyayangkan adanya pembatalan diskusi pemutaran film tersebut. (baca: Produser: Tak Ada Komunisme dalam Film "Pulau Buru Tanah Air Mata Beta")

Pihak Kepolisian Sektor Menteng menginformasikan ke Goethe Institut akan adanya demonstrasi oleh Ormas pada saat pemutaran Film tersebut. Goethe Institut pun membatalkan diskusi.

Alasan tersebut, menurut Achmad, kerap digunakan dan mencerminkan adanya keperpihakan Kepolisian kepada kelompok antidemokrasi dan intoleran.

"Sudah berkali-kali peristiwa antidemokrasi pelarangan diskusi ini terjadi. Bukannya mengamankan kegiatan diskusi, justru aparat kepolisianlah yang terus memproduksi ancaman," tutur Achmad melalui keterangan tertulisnya.

Peristiwa tersebut, lanjut dia, telah menjadi ancaman nyata bagi demokrasi menyampaikan pendapat untuk berekspresi. (baca: Kata Lembaga Sensor Film tentang "Pulau Buru Tanah Air Mata Beta")

Negara dalam hal ini dianggap telah melanggar hak kebebasan berekspresi dan menyampaikan pendapat yang dilindungi Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28E ayat 2 dan 3.

Pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta yang seharusnya diputar di Goethe Institute, Jalan Diponegoro, pada Rabu (16/3/2016) sore, batal terlaksana. Penyebabnya karena adanya larangan dari kepolisian.

Pemutaran film yang disutradarai oleh Rahung Nasution itu akhirnya diputar di Kantor Komnas HAM sebanyak dua sesi.

Film Pulau Buru Tanah Air Beta bercerita tentang mantan tahanan politik kasus pemberontakan 1965 yang kembali lagi ke Pulau Buru, sebuah pulau di Maluku yang menjadi pulau tempat pembuangan orang-orang yang diduga terlibat pemberontakan 1965.

Aksi penolakan terhadap pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta itu dinilai mirip dengan yang pernah terjadi saat berlangsungnya Belok Kiri Festival di Taman Ismail Marzuki, Cikini, beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com