Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Tak Masalah jika Lulung Ingin Keluar dari Partai

Kompas.com - 04/03/2016, 07:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga saat ini belum memutuskan calon yang layak diusung untuk bertarung dalam pilgub DKI Jakarta pada 2017, termasuk kemungkinan untuk mencalonkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Namun, jika PPP akhirnya memutuskan untuk mengusung Ahok sebagai calon petahana, maka tidak boleh ada kader yang mengintervensinya, tak terkecuali Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung.

Juru Bicara DPP PPP, Arsul Sani, mengatakan, partainya tidak akan terpengaruh dengan ancaman Lulung yang mengaku akan keluar dari partai berlambang Kakbah itu.

"Soal orang mau mundur, terlepas penyebabnya karena setuju atau tidaknya dengan calon yang diusung, maka yang bisa saya katakan bahwa PPP partai yang sudah lama, tidak bergantung pada orang perorangan," kata Arsul saat dihubungi, Jumat (4/3/2016).

(Baca: Jika PPP Dukung Ahok, Lulung Pilih Keluar dari Partai)

Arsul menambahkan, DPP PPP saat ini belum terlalu membahas penyelenggaraan pilkada serentak 2017. Sebab, partainya masih fokus dengan proses islah antara PPP hasil Muktamar Surabaya dan PPP hasil Muktamar Jakarta.

"Fokus kami adalah penyelenggaraan muktamar April yang akan datang," kata dia.

Lulung sebelumnya mengaku yakin, petinggi partainya di tingkat pusat tidak akan mendukung gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah 2017.

(Baca: Lulung: Ahok Jangan Sombong, Saya Yakin KTP-nya Enggak Cukup)

Lulung bahkan menyatakan, jika petinggi PPP di tingkat pusat mendukung Ahok, ia akan memilih keluar dari partai berlambang Kakbah itu.

"(Kalau PPP mendukung Ahok) mending gue mundur," kata Lulung di Gedung DPRD DKI, Kamis (3/3/2016).

Lulung menyatakan, ia lebih memilih mantan Menteri Hukum dan Perundang-undangan, Yusril Ihza Mahendra, sebagai calon gubernur dari PPP. Ia mengaku akan memperjuangkan usulannya itu ke pengurus PPP di tingkat pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com