Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepolisian Dinilai Kurang Responsif Tanggapi Ujaran Kebencian di Medsos

Kompas.com - 29/02/2016, 19:32 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya ujaran kebencian atau hate speech di media sosial dinilai menjadi salah satu faktor maraknya radikalisme, yang kemudian berubah rupa menjadi aksi terorisme.

Fenomena tersebut semakin diperparah dengan kurangnya respon dan tindakan kepolisian, bahkan cenderung melakukan pembiaran.

"Kenapa polisi membiarkan ujaran kebencian tersebar dalam media sosial," kata anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Kebangkitan Bangsa, Maman Imanulhaq, dalam sebuah dialog di Jakarta, Senin (29/2/2016).

"Seharusnya polisi jangan takut dengan kelompok radikal, supaya Boko Haram dan ISIS tidak berkembang di Indonesia," ujarnya.

Menurut Maman, polisi sudah memiliki instrumen hukum yang kuat untuk melakukan penindakan. Misalnya, Surat Edaran Kapolri mengenai hate speech atau ujaran kebencian.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala Bagian Operasi Binmas Polda Metro Jaya AKBP Jajang Hasan Basri mengatakan bahwa masih kegamangan dalam melakukan penindakan di lapangan karena minimnya pengetahuan terkait konflik agama.

"Anggota di lapangan bukannya lambat, tapi takut salah menindak," kata Jajang.

Menurut penjelasan AKBP Jajang, kepolisian selalu menunggu keputusan dari Kementerian Agama untuk melakukan tindakan terhadap ormas-ormas radikal yang ingin mengubah ideologi negara.

Ia menuturkan, praktiknya di lapangan sendri masih ada perdebatan bagaimana seharusnya polisi melakukan penindakan.

"Persoalannya ada di perbedaan cara pandang, yang menjadikan SOP tidak dipahami oleh polisi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com