Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus Marham: Ketum Golkar Punya Tantangan Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat

Kompas.com - 25/02/2016, 19:35 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham mengatakan, tantangan terberat bagi ketua umum ke depan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi politik partai berlambang pohon beringin itu.

Saat ini, menurut Idrus, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Partai Golkar sudah menurun drastis.

"Memang seperti itu faktanya. Itulah tantangan ketua umum Partai Golkar ke depan," ujar Idrus Marham dalam sebuah diskusi bertajuk 'Pembangunan Politik dan Sistem Kepartaian Indonesia' di Tebet Timur, Jakarta Selatan, Kamis (25/2/2016).

Ia mengungkapkan bahwa turunnya tingkat kepercayaan masyarakat terjadi karena banyak pejabat dan anggota dewan tidak memiliki kemampuan yang sepadan.

"Banyak yang jadi anggota DPR RI tapi kemampuannya masih DPRD Kabupaten/Kota. Jadi dirjen tapi kemampuannya baru pejabat eselon empat," kata Idrus.

"Menjadi bupati tapi kemampuannya camat. Inilah kenapa negara kita nggak maju-maju," ujarnya.

Berdasarkan studi yang ia lakukan di DPR periode 1999-2004, tidak lebih dari 40 persen anggota yang memiliki keberanian untuk masuk dalam debat konseptual.

Sementara 60 persen di antaranya hanyalah penggembira, bahkan orang-orang yang hanya mencari kesempatan.

Bagi Idrus, fakta tersebut menjadi persoalan yang harus dipecahkan oleh Partai Golkar.

Masyarakat menjadi sulit untuk menuntut kinerja dan produktivitas dari pejabat-pejabat publik yang notabene itu adalah kader partai politik, karena tidak memiliki kemampuan yang baik.

"Siapa yang paling bertanggung jawab? Ya parpol. Salah satu fungsi partai adalah kader poliitik untuk menduduki jabatan-jabatan strategis," ucapnya.

Selain itu Idrus juga berpendapat, sebelum melakukan perubahan maka seorang ketua harus lebih dulu mampu untuk menunjukkan ideologi, konsep dan komitmen untuk membesarkan partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com