Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologis Baku Tembak Brimob dengan Teroris di Poso

Kompas.com - 09/02/2016, 15:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Baku tembak antara personel Brimob Sanginora, Poso, dengan para terduga teroris terjadi pada Selasa (9/2/2016) siang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Agus Rianto menjelaskan, awalnya personel Brimob tengah melakukan razia kendaraan bermotor di jalan raya antara Nepu dengan Poso sekitar pukul 10.25 WITA.

"Kemudian melintaslah mobil Kijang hitam dengan nopol DD 8547 QP dari arah Napu ke Poso. Saat mobil mendekati pos pemeriksaan, beberapa Brimob mendekati mobil untuk sweeping," ujar Agus di Kompleks Mabes Polri, Selasa siang.

(Baca: Baku Tembak Jarak Dekat di Poso, 1 Polisi Tewas Tertembak di Dagu)

Tiba-tiba seorang pelaku yang duduk di samping sopir menodongkan senjata api laras pendek ke salah seorang personel Brimob yang mendekat, yakni bernama Brigadir Wahyudi Syaputra. Pelaku melepaskan satu tembakan mengenai dagunya.

Melihat peristiwa itu, personel Brimob yang lain sontak memberondong tembakan ke arah mobil tersebut. Baku tembak pun tidak dapat terhindarkan.

"Pelaku diperkirakan berjumlah lima orang. Dua orang pelaku tewas akibat baku tembak itu, sementara tiga lainnya melarikan diri dengan meninggalkan mobil," ujar Agus.

Belakangan, baru dipastikan bahwa Brigadir Wahyudi tewas akibat luka tembak di dagunya. Di dalam mobil yang ditinggalkan pelaku, polisi menemukan sepucuk senjata api jenis revolver dan beberapa karung beras dan bahan makanan lainnya.

Agus mengatakan, meski diduga kuat pelaku itu berasal dari kelompok teroris Santoso, tetapi polisi masih harus memastikan hal tersebut terlebih dahulu.

"Kita tahu Poso itu basisnya Santoso, tapi perlu dipastikan dulu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com