JAKARTA, KOMPAS.com — Polri merilis rekaman kamera pengawas atau CCTV atas aksi teror di kawasan sekitar Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1/2016) lalu.
Rekaman CCTV dari Gedung Jaya, seberang kedai kopi Starbucks, itu menunjukkan detik-detik teror yang dilakukan Sunakim alias Afif dan kawan-kawannya saat menembaki warga dan polisi.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan, rekaman CCTV dari sisi itu adalah rekaman paling lengkap ledakan di sekitar Menara Cakrawala dan pos polisi Sarinah serta awal penembakan polisi dan warga oleh pelaku di Jalan MH Thamrin.
Berikut ini catatan Kompas.com berdasarkan menit per menit aksi tersebut:
10.39.44 WIB
Terjadi satu kali ledakan di dalam Starbucks Coffee. Asap putih tampak mengepul di sekitar lokasi ledakan.
Saat itu, kondisi lalu lintas di Jalan MH Thamrin, baik dari arah Bundaran Hotel Indonesia ke Istana Negara maupun sebaliknya masih normal. Warga terlihat belum menyadari adanya ledakan di dalam kafe.
10.39.45 WIB
Beberapa orang tampak keluar dari Starbucks ke arah pelataran parkir. Dalam waktu beberapa detik, beberapa orang sudah berkumpul di sekitar Starbucks.
10.39.54 WIB
Sekitar 10 menit setelah ledakan pertama, terjadi ledakan kedua, yakni di pos polisi Jalan MH Thamrin, seberang Gedung Sarinah. Meskipun terjadi ledakan, arus lalu lintas saat itu masih terlihat normal.
10.40.30 WIB
Seorang wanita berdiri di depan pos polisi. Wanita berjilbab hitam itu tampak berjalan ke arah seberang Starbucks dengan kaki kanan berlumuran darah.
Beberapa saat kemudian, seorang pria berpakaian Go-Jek menjemput wanita itu di tengah jalan lalu membantunya menyeberangi jalan.
10.40.55 WIB
Sekitar lima personel polisi lalu lintas menutup arus lalu lintas dari arah Istana Negara menuju ke Bundaran HI. Mereka memarkir sepeda motornya di Jalan MH Thamrin, persis di depan pelataran parkir Starbucks.
Sementara itu, lalu lintas dari Bundaran HI ke Istana Negara masih normal.
10.44 WIB
Arus lalu lintas di Jalan MH Thamrin untuk semua arah mulai ditutup.
Seiring dengan itu, warga dari berbagai penjuru sudah mulai berkerumun dengan jarak sekitar 20 meter dari pos polisi. Mereka tampak memotret kondisi pos polisi yang rusak.