Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunakim Alias Afif, Koboi Ganas Jebolan Jalin Jantho

Kompas.com - 17/01/2016, 18:57 WIB

Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti membenarkan salah satu pelaku bom di Jalan MH Thamrin adalah Sunakim alias Afif. Pemuda berkaus dan bertopi hitam itu menjadi pelaku pertama yang dikenali secara luas.

Massa yang berkerumun di kawasan Thamrin tidak menduga pemuda dengan kaus bertulis Tiesto, DJ terkenal asal Belanda, itu teroris berdarah. Sebelum beraksi, pria yang pernah tinggal di Karawang, Jawa Barat, itu memang berada di tengah massa. Semua terkejut saat ia mulai menembaki polisi-polisi yang tengah melawan rekan-rekan Afif.

Bersama empat rekannya, Afif memang akhirnya tewas dalam insiden hampir empat jam itu. Kawasan Thamrin menjadi ranah aksi terakhir pria yang bertahun-tahun terlibat jaringan terorisme itu.

Keterlibatan Afif di jaringan terorisme resmi tercatat antara lain pada 1 Maret 2010. Ia salah satu dari puluhan orang yang ditangkap secara terpisah karena terlibat pelatihan militer di Jalin Jantho, Aceh Besar. Dalam hutan di kaki bukit Jalin, Afif bersama puluhan orang lain berlatih perang.

Mereka berlatih menembak, menyerbu, bertahan dari serangan musuh. Pria dari sejumlah daerah di Indonesia itu juga belajar merakit bom. Instruktur mereka antara lain Yusuf dan Mahfud yang ditahan di LP Nusakambangan. Pelatih lain, Enceng Kurnia alias Arham, tewas ditembak pada 2010 di Aceh Besar.

Di tempat pelatihan itu, polisi menemukan berbagai jenis senjata dan perlengkapannya serta aneka jenis bom. Polisi juga menemukan berbagai dokumen yang antara lain berisi rencana penyerangan terhadap para polisi.

Rencana itu baru benar-benar diwujudkan pada 2013. Sejumlah polisi tewas ditembak di Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan.

Setelah reda beberapa saat, kelompok itu memungkasi aksi mereka dengan menembak Bripka Sukardi di depan kantor KPK di kawasan Kuningan, Jakarta, pada 10 September 2013.

Semua penembakan dilakukan pada malam hari dan jalanan sudah relatif sepi.

Kelompok pimpinan Nurul Hidayat itu akhirnya ditumpas di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, pada 31 Desember 2013. Kepala Biro Penerangan Polri, kala itu, Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar memastikan kelompok Hidayat berafiliasi dengan Amat Untung alias Abu Roban dan Badri, anggota kelompok Indra Kusuma alias Abu Umar.

Mereka tergabung dalam Mujahidin Indonesia Barat, kelompok yang didirikan alumni Jalin Jantho. Kelompok itu memilih Garut, Jawa Barat, sebagai tempat deklarasi.

Selain menembaki polisi, kelompok itu terbukti merampok di beberapa tempat. Hasil perampokan dipakai untuk mendanai aksi mereka. Aksi mereka berakhir setelah persembunyian Dayat diserbu pada hari terakhir 2013.

AP / VERI SANOVRI Foto ini dirilis oleh agensi berita China Xinhua, seorang pria tak dikenal dengan senjata, terduga pelaku, terlihat setelah ledakan menghantam kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, 14 Januari 2016. Serangkaian ledakan menewaskan sejumlah orang, terjadi baku tembak antara polisi dan beberapa orang yang diduga pelaku.
Aman Abdurrahman

Setelah dua tahun tidak ada kabar, alumni Jalin Jantho kembali menggemparkan Indonesia. Kali ini, mereka beraksi di pagi hari di jantung Jakarta. Para teroris meledakkan bom dan menembaki polisi di tengah kemacetan salah satu pusat bisnis Jakarta itu.

Wajah Afif yang pertama kali dikenali secara luas karena terekam kamera dengan jelas saat menembaki polisi. Tidak sedikit yang bertanya-tanya, bagaimana cara orang yang divonis 7 tahun penjara pada awal 2011 sudah bisa berkeliaran membawa senjata pada awal 2016?

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com