Di sana, lanjut MS, ia diperlihatkan sejumlah foto jenazah terduga teroris kawasan dekat Sarinah. Ia pun terkejut bukan kepalang saat melihat salah satu foto.
"Saya yakin dari baju birunya itu. Dia berangkat dari rumah pukul 08.00 pakai baju biru. Saya kenal baju biru itu," kata MS.
Adik MS sebelumnya sempat memperlihatkan foto MA. Namun, ia tak mengenali lantaran suaminya memakai rompi.
"Cuma kan dari rumah nggak pakai rompi. Tadi yang diperlihatkan adik saya pakai rompi, pakai topi, sementara dari rumah tidak pakai topi," kata MS.
Ia mengaku tak tahu-menahu aktivitas suaminya. Ibu dari tiga anak ini hanya tahu suaminya bekerja sebagai sopir angkot KWK. Terakhir, MA pamit pergi untuk mengemudikan angkot.
"Ya namanya orang mau kerja bagimana sih, jalan aja. Udah saya siapkan sarapan, sudah langsung jalan habis sarapan," kata MS.
MA merupakan terduga teroris yang melakukan penembakan di kawasan dekat Sarinah. Ia bersama terduga teroris lainnya, Afif, ditembak mati setelah melakukan perlawanan dengan melempar bom dan memberondong dengan tembakan.