JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan membenarkan bahwa dua teroris yang ditangkap pada Rabu (23/12/2015) lalu di Bekasi berinisial AM dan AL.
Ia juga membenarkan bahwa AL merupakan orang Uighur, yang berasal dari sebuah wilayah yang berada di perbatasan China dengan Turki.
"Iya benar," ujar Anton saat dikonfirmasi, Kamis (24/12/2015).
Anton menjelaskan, AM dan AL ditangkap di dua lokasi berbeda. AM lebih dulu ditangkap di sebuah perumahan di wilayah Kecamatan Medan Satria, Bekasi.
Ia ditangkap karena kepemilikan mobil tanpa surat-surat kendaraan.
Dalam penelusuran, kepolisian menangkap AL di sebuah rumah kontrakan dan mendapati bahan-bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan bom.
"Di Bekasi itu kan diawali dari mobil bodong. Begitu diperiksa lagi, ada buku-buku pembuatan bom," ujar Anton.
"Begitu masuk ke rumahnya, didapatkan bahan-bahan untuk bom. Lalu ketemu lagi AL," ujarnya.
Rabu lalu, kepolisian menangkap terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat.
Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti menyebutkan bahwa seorang terduga teroris tersebut terkait dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kedua teroris tersebut sedang mempersiapkan aksi teror yang akan dilakukan pada akhir Desember 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.