Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diajak Masuk PPP, Marzuki Alie Pilih Tetap di Demokrat

Kompas.com - 16/12/2015, 10:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan ketua DPR Marzuki Alie membantah keluar dari Partai Demokrat dan mengikuti langkah istrinya bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Marzuki mengaku, dirinya tetap istiqomah untuk berada dalam Partai Demokrat, meski sempat diajak bergabung dengan PPP.

"Ada beberapa tawaran kepada saya untuk bergabung ke partai lain, tapi saya ini istiqomah saja di Partai Demokrat," kata Marzuki di Jakarta, Rabu (16/12/2015), seperti dikutip Antara.

Marzuki merasa dirinya bukan tipe pemburu jabatan.

"Sejak bergabung ke Demokrat niat saya 'kan satu saja untuk mengabdi dan saya bukan pemburu jabatan. Jadi ketua DPR pun karena nasib baik saja," katanya.

Marzuki mengakui bahwa istrinya yang juga anggota DPD dari Sumantera Selatan, Asmawati, telah bergabung ke PPP sebagai wakil ketua umum. (baca: Ruhut: Nggak Masalah Marzuki Alie Mundur dari Demokrat)

Keputusan itu adalah keputusan pribadi dengan mempertimbangkan berbagai aspek termasuk hubungan baiknya dengan Ketua Umum PPP pimpinan Djan Faridz.

"Iya memang istri saya bergabung dengan PPP sebagai wakil ketua umum. Itu keputusan pribadi istri saya karena mempertimbangkan berbagai aspek seperti persahabatan yang sudah terjalin sejak lama dengan Ketua Umum PPP Djan Faridz," ujar Marzuki.

Marzuki menambahkan, istrinya sebelumnya telah berkali-kali diajak untuk bergabung dengan PPP. Dirinya pun akhirnya memberikan keleluasaan sepanjang hal itu merupakan keputusan yang terbaik.

"Jadi ada beberapa orang yang ditawari oleh Djan Faridz. Ketika terakhir ditawarkan pun, jawaban istri tidak tegas mengiyakan. Dia hanya menjawab 'yah sudah kalau masukan saya (sebagai pengurus), yah masukan lah'," kata Marzuki.

Djan Faridz, menurut Marzuki, tentunya memiliki pertimbangan dalam merekrut istrinya sebagai anggota PPP. Istrinya memiliki basis massa yang jelas di Sumatera Selatan.

"Istri saya itu tiga kali terpilih menjadi anggota DPD RI. Ini kan artinya dia punya basis massa yang jelas. Tentunya ini juga jadi pertimbangan PPP merekrutnya. Jadi anggota DPD itu kan tidak ada bos dan hanya perlu menjaga dan mewakilkan kepentingan konstituennya saja. Ini saya kira akan dipertahankan oleh istri saya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Nasional
Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com