Koordinator Perempuan Indonesia Antikorupsi (PIA) Ririn Sefsani mengatakan skandal yang diduga melibatkan Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid dalam percobaan mencari keuntungan pribadi dari renegosiasi kontrak karya Freeport sangat merusak etika dan moral.
Sebagai pimpinan DPR, Setya Novanto tidak seharusnya bersama Riza Chalid mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden RI untuk meminta saham atau proyek dari PT Freeport Indonesia.
"Tindakan yang mempermalukan dan mencoreng kehormatan lembaga tinggi negara, merendahkan moral dan martabat bangsa," kata Ririn, saat ditemui di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Minggu (6/12/2015).
Koordinator PIA lainnya, Taty Apriliyana, melanjutkan, dugaan pelanggaran yang dilakukan Setya Novanto harus diusut tuntas.
Dia bahkan menilai masalah ini harus diselesaikan melalui sidang etika, politik, dan hukum.
"Kita kehilangan keteladanan pemimpin. Saat proses politik tidak memuaskan, kami ingin melakukan gerakan moral mendesak Setya Novanto mundur," ungkap Taty.
Aksi yang dilakukan PIA bersama komunitas yoga gembira diisi dengan penulisan ungkapan kekecewaan dalam sehelai kertas.
Kertas-kertas tersebut kemudian dipajang saat meditasi berlangsung. PIA berharap gerakan moral ini juga dilakukan kelompok masyarakat di kota dan daerah lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.