Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jusuf Kalla Soal Kerusuhan Ambon dan Pesan Keberagaman

Kompas.com - 25/11/2015, 20:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap toleransi dan solidaritas antar kelompok masyarakat di Maluku terjaga dan terus ditingkatkan guna membangun negeri Banda tersebut.

"Saya setuju ini kembali lagi menjadi satu dalam semua kampung-kampung yang beragam, sehingga kampung tidak lagi berdasarkan agama tetapi kerukunan dan kekerabatan yang besar," kata Wapres Kalla saat membuka Musyawarah Besar Masyarakat Maluku di Kota Ambon, Rabu.

Wapres pun berharap supaya masyarakat tidak melupakan peristiwa berdarah akibat konflik antarkelompok masyarakat Maluku yang terjadi 1999.

"Kita semua merasakan bagaimana pedihnya pada waktu itu, bagaimana antarsaudara bertikai, tidak ada lagi melihat persaudaraan dan merusak seluruh infrastruktur," tambahnya.

Jusuf Kalla pun mengenang perjuangannya menciptakan perdamaian di Ambon saat dia menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra).

Setiap tiga hari sekali, JK terbang ke Maluku untuk memantau perkembangan proses perdamaian di sana.

Pertama kali datang, dia menggunakan kendaraan darat. Tiga hari berikutnya, dia harus menggunakan 'speedboat' karena jalanan darat ditutup akibat meningkatnya konflik di sana.

"Saat pulang, 'speedboat'-nya dibakar. Kemudian saya datang lagi dengan helikopter. Bisa dibayangkan bagaimana situasi saat itu. Justru itu jangan dilupakan, tetapi diingat untuk menjadi pelajaran bahwa betapa pedihnya waktu itu," jelasnya.

Oleh karena itu, Wapres Kalla berharap jangan lagi ada konflik berkedok agama terjadi di Tanah Banda.

"Tahun 1999 itu masalah sebenarnya adalah masalah politik, bukan agama. Agama itu selalu dibawa dalam banyak konflik di Tanah Air karena hanya agama yang bisa menimbulkan solidaritas tinggi dan membuat orang tidak netral," ujarnya.

Kini, Jusuf Kalla berharap pemerintah setempat bersama para tokoh adat dan masyarakat mampu bersatu untuk membangun kesejahteraan rakyat bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com