Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Terus Bela Setya Novanto, Apa Kata Gerindra?

Kompas.com - 23/11/2015, 15:42 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Desmond J Mahesa tak mempermasalahkan jika Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membela mati-matian Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto.

Nama Novanto kini tengah terseret kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden.

"Wajar saja Fadli Zon itu membela temannya," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/11/2015).

Namun, Desmond mengatakan bahwa sikap Fadli itu bukanlah sikap fraksi ataupun Partai Gerindra. Oleh karena itu, dia meminta Fadli tak membawa sikap fraksi atau partai saat membela Setya Novanto di media massa.

(Baca: Ketua MKD: Fraksi Tak Boleh Intervensi Kasus Setya Novanto)

"Gerindra tidak membantu Pak Novanto, cuma Gerindra mempertanyakan ini ada apa, makanya kita ingin adanya kejujuran kedua belah pihak," ucap Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

Desmond mengakui, Gerindra bersama parpol lain yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) pada Jumat (20/11/2015) lalu berkumpul untuk memberikan dukungan kepada Novanto menghadapi kasusnya.

Namun, menurut dia, hal tersebut bukan berarti Gerindra membela Setya Novanto.

(Baca: Ini Kata Prabowo soal Kasus Pencatut Nama Jokowi)

"Ya itu kan KMP tempat berkumpul, tidak ada dampak apa-apa, orang sebentar lagi juga bubar kok, kan nanti 2018 juga (KMP) bubar," ucap Desmond.

Fadli Zon sebelumnya mencurigai bahwa Setya Novanto dijebak dalam kasus pencatutan nama Presiden dan Wapres ini. (Baca: Fadli Zon: Mungkin Pak Novanto Dijebak)

Dia mempertanyakan bagaimana percakapan Novanto, pengusaha minyak Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddin bisa direkam.

Dia curiga Maroef sengaja merekam pertemuan itu untuk menjebak Novanto. Lantas, Maroef bekerja sama dengan Sudirman Said untuk membukanya ke publik. (Baca: Fadli Zon Duga Ada "Operasi Intelijen" dalam Kasus Setya Novanto

"Mungkin saja Pak Novanto dijebak," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com