Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Belum Bisa Pastikan Kebenaran soal Penculikan WNI di Arab Saudi

Kompas.com - 12/10/2015, 18:39 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri RI masih mencari tahu penyebab hilangnya Suparto bin Rais Cuniran, yang dilaporkan hilang sejak 18 September 2015, di wilayah Esbelia, Riyadh, Arab Saudi. Beberapa dugaan awal sempat mengarah pada kasus penculikan yang melibatkan intelijen.

"Sebenarnya saya belum bisa memastikan itu diculik atau tidak dan sebagainya, tapi memang sempat ada satu WNI yang hilang, dan sekarang kita cari tahu latar belakangnya apa, dan yang bersangkutan ada di mana," ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2015).

Menurut Retno, Kemenlu RI saat ini sedang melakukan koordinasi dengan otoritas setempat. Kedutaan Besar RI di Riyadh, juga sudah menyiapkan satu pengacara untuk melakukan pendampingan dan komunikasi dengan otoritas setempat terkait proses hukum di Arab Saudi.

Sementara itu, Retno membenarkan adanya beberapa WNI yang diperiksa Badan Investigasi Arab Saudi terkait hilangnya Suparto. Meski dikabarkan sempat menolak memberikan informasi, terhadap beberapa WNI tersebut tidak dilakukan penahanan.

"Informasi yang saya peroleh tidak, tapi nanti coba saya dalami. Yang jelas, kita sudah memiliki lawyer, semua proses yang menyangkut WNI akan didampingi lawyer kita," kata Retno.

Sebelumnya, Badan Investigasi Arab Saudi, memeroleh informasi adanya sejumlah petunjuk baru mengenai kasus ini. Salah satunya adalah adanya bukti percakapan antara Suparto dengan beberapa WNI, setelah ia dilaporkan hilang. (Baca: Seorang WNI Diculik di Arab Saudi)

Terkait intelijen Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menduga pria warga negara Indonesia yang menghilang di Arab Saudi sejak 18 September 2015 itu diculik intelijen di negara tersebut.

"Dugaan kami, mungkin dia diambil intelijen atau kepolisian setempat. Itu karena dia telah melakukan tindak pidana sebelumnya," ujar Badrodin saat dihubungi, Kamis (8/10/2015) malam. (Baca: Kapolri Duga WNI yang Hilang di Arab Saudi Diculik Intelijen)

Salah satu dasar dugaan itu, lanjut Badrodin, yakni tidak ada pihak yang meminta tebusan apa pun kepada keluarga atau Pemerintah RI. Namun, Badrodin enggan menyebut dasar dugaan lainnya.

Meski demikian, dia memastikan bahwa informasi itu baru sebatas dugaan. Saat ini, tim dari KBRI di Arab Saudi tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat demi mencari titik terang keberadaan WNI tersebut. (Baca: Kemenlu Dapat Petunjuk Baru Terkait WNI yang Diculik di Arab Saudi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

Nasional
Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Nasional
Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com