Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PTUN Medan Terima Amplop Suap dari OC Kaligis karena Tidak Tega

Kompas.com - 08/10/2015, 19:51 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan, Tripeni Irianto Putro, mengaku menerima tiga amplop dari pengacara Otto Cornelis Kaligis. Dua amplop diserahkan langsung, sedangkan satu amplop lagi diterima melalui anak buah Kaligis, M Yagari Bhasara alias Gary. Tripeni mengaku tak kuasa menolak pemberian Kaligis karena sungkan.

"Euweh pakeuweh, Yang Mulia. Beliau kan senior. Mau langsung tolak, saya enggak tega," ujar Tripeni saat bersaksi untuk terdakwa Kaligis di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Tripeni mengatakan, pada pemberian pertama sebelum gugatan diajukan Kaligis, ia menerimanya. Sementara pada pemberian kedua, ia sempat menolaknya. Namun, pada pemberian berikutnya Tripeni mengaku terpaksa menerimanya.

"Tapi dalam batin saya tidak sepakat, makanya saya taruh saja di laci. Saya ingin putusannya tidak terpengaruh," kata Tripeni.

Tripeni mengaku tidak mengetahui jumlah uang yang diberikan Kaligis sebelum penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menghitung jumlahnya. Sejak pemberian pertama oleh Kaligis, kata dia, amplop-amplop tersebut hanya disimpan di laci meja kerjanya.

"Saya berencana ingin kembalikan ke OC saat putusan selesai. Uang itu saya taruh hampir dua bulan di laci," kata dia.

Pertemuan pertama Tripeni dengan Kaligis terjadi pada 29 April 2015. Kaligis diantar oleh panitera PTUN Medan Syamsir Yusfan ke ruangannya untuk konsultasi gugatan yang akan diajukan. Saat itu, Kaligis menyatakan keinginannya menggugat soal surat perintah penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumut terkait korupsi dana bantuan sosial.

Kaligis, kata Tripeni, sempat merasa ragu apakah gugatannya bisa dimasukkan atau tidak. Pertemuan kedua dilakukan pada 5 Mei 2015 sebelum gugatan didaftarkan dan Kaligis memberikan amplop kepada Tripeni.

Pada pertemuan berikutnya, 5 Mei 2015, Tripeni mengaku kaget karena tiba-tiba Kaligis masuk ke ruangannya. Sama seperti pertemuan sebelumnya, Kaligis kembali menyerahkan uang kepada Tripeni.

Hakim itu menegaskan bahwa dua amplop yang diberikan Kaligis sama sekali tidak memengaruhi putusan sidang. Putusan tersebut dibacakan pada 7 Juli 2015 dengan hasil mengabulkan sebagian gugatan Kaligis.

Dua hari kemudian, M Yagari Bahstara, anak buah Kaligis, mendatangi ruangan Tripeni. Gary lalu memberikan amplop kepada Tripeni sebagai ucapan terima kasih Kaligis kepadanya. Setelah diperiksa penyidik KPK, Tripeni baru mengetahui bahwa total uang yang diterimanya dari Kaligis sebesar 15.000 dollar AS dan 5.000 dollar Singapura.

Adapun rinciannya pada pemberian 29 April 2015, Tripeni menerima 5.000 dollar Singapura, 5 Mei 2015 sebesar 10.000 dollar AS, dan 9 Juli 2015 sebesar 5.000 dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com