Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Banggar DPR Minta Pemerintah Tak Belagu Tolak Bantuan Negara Lain Atasi Asap

Kompas.com - 29/09/2015, 10:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi XI DPR Ahmadi Noor Supit meminta pemerintah tidak menolak tawaran bantuan dari negara-negara tetangga untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan yang mengakibatkan kabut asap.

Menurut dia, bantuan dari negara tetangga akan sangat berguna karena mereka memiliki peralatan canggih hingga anggaran yang lebih besar.

"Harusnya kita enggak tabu, kita enggak usah belagu deh gitu ya untuk bisa mengatasi sendiri, terutama dalam pembiayaan dan kesiapan alat. Mereka bisa menyewa pesawat-pesawat yang untuk mendinginkan tanah, untuk menembak dari udara. Enggak usah malu-malu kita terbatas untuk itu," kata Supit di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Saat ini, Supit menilai Indonesia mempunyai anggaran minim untuk menanggulangi bencana asap. Terlebih lagi di tengah kondisi pelemahan ekonomi saat ini, anggaran yang ada sudah tersedot untuk penanggulangan kemiskinan, pendidikan dan kesehatan. (baca: Terkena Dampak Kabut Asap, Menhan Malaysia Jatuh Sakit)

"Kita enggak usah malu-malu mengakui anggaran kita belum cukup untuk mengatasi persoalan, apalagi bencana," kata Ketua Badan Anggaran DPR ini. . (Baca: BMKG: Masih Ada 285 Titik Panas di Sumatera)

Supit menambahkan, bencana asap yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia memang sudah berdampak kepada negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Sebagian asap tertiup angin dan menyebar ke dua negara tersebut.

"Kalau Singapura, Malaysia, mereka mestinya ikut berpartisipasi dong, mereka kan punya alat-alat yang canggih juga. Mereka kalau ingin, ya sama-sama dong (memadamkan), namanya bencana, yang namanya bencana itu seluruh dunia mengharuskan untuk ikut berpartisipasi," ucap Supit. (Baca: Singapura Kecam Pejabat Indonesia soal Kabut Asap)

Pemerintah Indonesia sebelumnya bergeming menyikapi tawaran bantuan dari Singapura untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera serta Kalimantan. Pemerintah Indonesia akan mengoptimalkan potensi dalam negeri untuk mengatasi penyebab bencana asap tersebut. (baca: Pemerintah Bergeming soal Bantuan Singapura untuk Padamkan Kebakaran Hutan)

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus mengupayakan pemadaman kebakaran di wilayah Indonesia. Sumber daya yang dimiliki Indonesia diyakini masih mampu untuk diturunkan dalam penanggulangan ini.

"Sampai sekarang, kita masih mengupayakan apa yang bisa kita lakukan, dengan upaya kita sendiri," ucap Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/9/2015). (baca: Istana: Singapura Harus Memahami Kesulitan Kita Memadamkan Api)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com