Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Perindo: Masa Silaturahim dengan Donald Trump Dipertentangkan

Kompas.com - 10/09/2015, 17:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Perindo Ahmad Rofiq membenarkan bahwa pertemuan pimpinan DPR dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, diinisiasi oleh Bos MNC Group yang juga Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo. Namun, menurut dia, tidak ada sesuatu yang salah atas inisiatif HT menginisiasi pertemuan tersebut.

"Masa silaturahmi itu dipertentangkan. Padahal itu juga kan perintah agama," kata Rofiq saat dihubungi, Kamis (10/9/2015).

Rofiq justru memandang pertemuan tersebut sebagai sesuatu yang positif. Setiap negara pasti punya kepentingan untuk menjalin kerja sama dengan semua pihak, baik swasta maupun pemerintah. (baca: Akui Setya Novanto Salah Hadiri Acara Trump, Fraksi Golkar Minta Maaf)

AP Ketua DPR Setya Novanto dan Donald Trump
"Apalagi Trump adalah kandidat terkuat di Pilpres 2016 Amerika. Dan tentu di luar itu semua, silaturahmi dengan semua pihak itu menjadi sangat penting dan strategis, apalagi dalam konteks negara dalam menjalin hubungan internasional," ucapnya.

Rofiq menegaskan, dalam pertemuan itu tidak ada misi bisnis individu bagi Harry Tanoe. Sebab, Hary sudah menjalin hubungan bisnis dengan Trump sejak lama, bahkan sebelum Trump masuk ke politik. (Baca: Hadiri Kampanye Donald Trump, Ketua DPR Anggap Tak Langgar Kode Etik)

"Jadi kalau ada yang mengaitkan bahwa kunjungan Novanto ke Trump itu adalah bagian dari bisnis pak HT, ya itu namanya ngarang dan ngawur. Kata orang Sunda aya-aya wae," kata dia.

Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya sebelumnya mengatakan, pertemuan rombongan DPR dengan Trump, diinisiasi oleh Hary Tanoe.

"Yang memfasilitasi, ya Pak Donald Trump itu kan mempunyai mitra. Mitranya di sini adalah Pak Hary Tanoe. Jadi, bagi saya, itu tidak perlu dipermasalahkan," kata Tantowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9/2015). (Baca: Pemerhati Jam: Arloji Setya Novanto Lebih Mahal dari Arloji Obama-Pangeran William)

Tantowi meyakini bahwa Hary Tanoe memfasilitasi pertemuan delegasi DPR-Trump dengan niat dan tujuan yang baik. Setelah pertemuan, rombongan diajak menyaksikan kampanye Trump di hadapan para pendukungnya.

Sayangnya, lanjut Tantowi, pertemuan tersebut disalahartikan. Kini, delegasi DPR itu justru dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan karena diduga melanggar kode etik. (baca: MKD Dalami Peran Hary Tanoe Inisiasi Pertemuan Pimpinan DPR dan Trump)

Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI telah melakukan rapat internal untuk menyikapi kehadiran Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua Fadli Zon, serta Anggota DPR lainnya dalam jumpa pers yang digelar Trump.

Dalam rapat yang berlangsung tertutup itu, MKD memutuskan bakal memproses Novanto dan Fadli meskipun tanpa aduan. (Baca: MKD Putuskan Proses Masalah Novanto-Fadli Tanpa Perlu Aduan)

Setya Novanto dan Fadli menghadiri acara Trump di sela-sela kegiatan di AS. Ada tiga agenda mereka selama di DPR, yakni menghadiri sidang The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union (IPU) di New York, bertemu dengan speaker house di Kongres Amerika, dan bertemu masyarakat Indonesia di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com