Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diiringi Atraksi 4 Pesawat TNI, Presiden Lantik 793 Perwira TNI-Polri

Kompas.com - 30/07/2015, 09:36 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melantik 793 perwira remaja Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara RI. Pelantikan digelar secara terbuka di Lapangan Bhayangkara, Kompleks Akademi Kepolisian, Kota Semarang, Kamis (30/7/2015).

Presiden naik ke mimbar upacara pada pukul 08.30 WIB. Dia mengenakan setelan jas warna hitam untuk menjadi inspektur upacara Praspa TNI-Polri Tahun 2015.

Ratusan perwira yang dilantik dibariskan menggunakan seragam kedinasan masing-masing. 215 perwira Akademi Militer Angkatan Darat berbaris di paling kanan menggunakan seragam warna hijau, disusul 100 perwira Akademi Angkatan Laut memakai seragam putih, 89 perwira Akademi Angkatan Udara memakai seragam biru dan 389 perwira Akademi Kepolisian yang menggunakan seragam hitam berbaris paling kiri.

Tak berselang lama, Sekretaris Militer Presiden membacakan keputusan pengangkatan para taruna-taruni menjadi perwira TNI dan Polri. Setelah itu, para perwakilan perwira menerima penyematan tanda oleh Presiden, disertai dengan atraksi empat pesawat TNI melintas di langit Kota Semarang.

"Para perwira TNI dan Polri, bersediakan Anda dilantik menjadi perwira masing-masing," kata Presiden. Para perwira pun menjawab kompak, "siap".

Mereka lalu mengucapkan janji dan mengikuti kata yang diucapkan Presiden. "Bahwa saya akan memenuhi kewajiban perwira dengan sebaik-baiknya terhadap Bangsa Indonesia dan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD RI tahun 1945," tambah Presiden, diikuti ucapan para perwira.

"Bahwa saya akan memimpin anak buah dengan beri teladan, membangun karsa, serta menuntun pada jalan benar. Saya akan rela berkorban jiwa dan raga untuk membela Nusa Bangsa," ucap Presiden yang diikuti ucapan para perwira.

Setelah itu, para perwira menandatangani berita acara pelantikan. Upacara ini dipimpin komandan upacara Komisaris Besar Iswyoto Agoeng.

Para perwira selanjutkan akan mendapat gelar letnan dua (letda) untuk perwira dari TNI dan Inspektur Polisi Dua (Ipda) dari unsur kepolisian. Mereka juga akan diberikan gelar Sarjana Terapan Pertahanan (S.T.Han) dan Sarjana Terapan Kepolisian (S.T.K).

Selain itu, juga diberikan anugerah Adhi Makayasa bagi sejumlah perwira berprestasi. Penerima Adhi Makayasa dipilih berdasarkan kemampuan fisik terbaik, kemampuan akademis yang menonjol, dan mental atau kepribadian yang baik selama menjalani masa pendidikan.

Anugerah Adhi Makayasa dari Akmil diperoleh Letda Angger Panduyuda, Letda laut Yudistira dari Angkatan Laut, Letda Tek Dito Sigit Kuncoro dari angkatan udara dan Ipda Fauzi Pratama dari Akademi Kepolisian.  (Baca: Kisah Letda Angger, Lulusan Akmil Terbaik 2015)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com