Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Akan Berdialog dengan Tokoh Lintas Agama soal Insiden Tolikara

Kompas.com - 22/07/2015, 14:22 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan melangsungkan dialog bersama dengan para tokoh lintas agama dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan untuk menenangkan masyarakat Indonesia pascainsiden di Kabupaten Tolikara, Papua.

"Presiden akan lakukan dialog dengan tokoh masyarakat Papua untuk sama-sama meredam, menenangkan situasi di sana maupun juga secara nasional," ujar anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki di Istana Kepresidenan, Rabu (22/7/2015).

Seusai melakukan halalbihalal dengan para menteri dan pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Rabu siang, Jokowi langsung menggelar rapat terbatas membahas masalah Tolikara. Hadir dalam rapat itu Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso.

Hasil pertemuan itu, kata Teten, Presiden menegaskan agar penegakan hukum diutamakan. Selain itu, Presiden memerintahkan agar fasilitas yang rusak segera dibangun kembali, seperti kios dan mushala.

Lukman mengatakan, Presiden meminta agar semua pihak bisa menjaga kondisi Tanah Air. Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam.

"Karenanya, perbedaan jangan justru mengoyak persatuan dan kebersamaan. Itulah kenapa Presiden dalam waktu segera akan mengundang tokoh-tokoh dan pimpinan majelis agama, ormas agama, tokoh lintas agama untuk bersama-sama ingatkan lagi kepada umat beragama," ujar Lukman.

Insiden di Kabupaten Tolikara mengakibatkan puluhan bangunan kios dibakar hingga merambat ke bangunan mushala. Saat itu, ada dua acara yang dilaksanakan berdekatan. Selain perayaan Lebaran yang ditandai dengan shalat Idul Fitri, ada pula acara kepemudaan Gereja Injili di Indonesia.

Menurut Bupati Tolikara Usman G Wanimbo, konflik berawal dari kedatangan sejumlah pemuda yang hendak membubarkan shalat Id di lapangan karena merasa imbauan mereka tak diindahkan. Wanimbo mengatakan, tindakan pemuda itu tak bisa dibenarkan karena beribadah merupakan hak asasi manusia.

Tak lama kemudian, massa bisa dipaksa mundur. Namun, saat petugas keamanan memberi tembakan peringatan, massa menjadi agresif. Masyarakat Tolikara menegaskan bahwa tidak ada konflik agama di antara mereka. Hubungan yang terjalin sejak lama dinilai sudah rukun. Namun, pada insiden itu, dianggap ada miskomunikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com